Miris! ... Prostitusi anak di Surabaya, tiap hari dipaksa layani 20 tamu tanpa upah
Nasib miris dialami empat anak asal Sumatera Selatan. Mereka dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Surabaya. Sehari, mereka dipaksa melayani 10 hingga 20 lelaki hidung belang.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, kasus ini terungkap melalui laporan salah seorang korban di Mapolrestabes Surabaya, dengan nomor LP:442/B/ VI/RES.1.24/2024/SPKT/ POLRESTABES SURABAYA/ POLDA JAWA TIMUR.
Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap YY perempuan 24 tahun asal Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
“Tersangka YY sebagai muncikari, dibantu enam tersangka lain sebagai bawahan yang bekerja sebagai admin atau joki dengan peran mencari tamu melalui aplikasi,” kata Hendro di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (14/5/2024).
Hendro mangatakan, tersangka YY mengendalikan empat korban yang rata-rata berusia 15-17 tahun sebagai PSK sejak Januari 2024.
Advertisement
Dalam aksinya, YY memesan dua unit di apartemen B di Surabaya sebagai basecamp. Setiap hari, pukul 12.00 WIB, YY mendatangkan ahli make up untuk merias korban. Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB tersangka dan korban mulai berpindah menuju hotel yang sudah ditentukan YY.
Setibanya di hotel, tersangka YY memesan lima kamar. Empat kamar digunakan sebagai tempat untuk melayani tamu, sedangkan satu kamar lainnya digunakan sebagai kantor joki sebagai operator untuk mencari tamu melalui aplikasi.
“Rata-rata masing-masing korban melayani 10 sampai 20 tamu per hari dengan waktu operasional sejak pukul 15.00 WIB- 03.00 dini hari. Setelah selesai, mereka kembali ke apartemen B,” ujarnya.
Rata-rata tarif yang ditetapkan tersangka YY kepada tamu untuk menerima pelayanan dari korban, mulai Rp 300.000 sampai Rp 1,3 juta tergantung negosiasi antara joki para pelanggannya.