Kandang Banteng Jebol, Adu Gengsi Jokowi vs Megawati Game Over !!!
![Kandang Banteng Jebol, Adu Gengsi Jokowi vs Megawati Game Over !!!](https://cdn.aliansinews.id/files/images/full/2402077174.jpg)
Pilpres 2024 bukan hanya ajang kontestasi untuk memilih presiden dan wakil presiden, namun juga adu gengsi, ajang pembuktian Jokowi yang dalam banyak kesempatan kerap -seperti- dikecilkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Puteri.
Banyak dugaan atau teori tentang penyebab ketegangan hubungan antara dua tokoh sentral (saat itu) di PDIP itu, namun tetap tidak ada yang tahu pasti. Yang pasti ketegangan itu benar-benar terjadi sehingga Jokowi seperti melakukan perlawanan dengan mendukung capres selain yang didukung oleh PDIP meskipun belum pernah dikatakan secara eksplisit.
Sejak deklarasi majunya Gibran boleh dikatakan arena pertarungan antara Jokowi dan Megawati telah dimulai, dan sejak itu pula secara nasional dapat dikatakan Jokowi unggul telak yang tercermin dari terus naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran dan di sisi lain Ganjar-Mahfud terus merosot.
Megawati dan PDIP sepertinya menyadari bahwa untuk mengalahkan capres-cawapres yang didukung Jokowi secara nasional sangat berat, namun benteng terakhir mereka yang kerap disebut sebagai kandamg banteng yaitu Jawa Tengah (Jateng) jangan sampai jebol.
Sebagai gambaran, di Pilpres 2019 capres-cawapres PDIP yaitu Jokowi-Ma'ruf Amin meraup 77,26% suara untuk mengalahkan Prabowo-Sandi secara sangat telak. Begitupun dengan legislatif, PDIP 'untouchable' di Jateng.
Advertisement
"Sayangnya tanda-tanda kandang banteng jebol kian kuat," ujar Muhammad Safei dari Formasi Indonesia Satu (FIS) merujuk ke hasil survei Indikator Politik bulan Januari di mana Prabowo-Gibran sudah unggul tipis atas Ganjar-Mahfud di Jateng.
"Memang baru satu lembaga survei, ada margin of error serta segala sesuatu bisa terjadi. Tapi itu sudah tanda-tanda kuat kandang banteng bakalan jebol," imbuh Safei yang juga aktif di organ relawan Pernusa itu.
Dia mengatakan, saat elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai kisaran 35% pun itu artinya kandang sudah goyah, tergoncang hebat.
"Sebagai orang yang lahir dan besar di Jateng saya faham, jika hanya menang tipis itu artinya gagal, apalagi kalau kalah," kata dia.
Ditemukan sejumlah indikasi pelanggaran kode etik hingga pidana dalam salah satu perkara perdata..
UPTD Jampangkulon Monitoring Pelaksanaan Rehabilitasi Di Jalan Surade Sukabumi
Dinas PU Kab. Sukabumi Muluskan Jalan Alternatif Cibadak - Nagrak
Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H
UPTD PU Jampangkulon Respons Laporan Banjir Di Jembatan Cikarang Sukabumi
![Tingkatkan Kenyamanan, DInas PU Kab. Sukabumi Perbaiki Jalan Pelita Palabuhanratu](https://cdn.aliansinews.id/files/images/med/2407260171.jpg)
![Dinas PU Kab. Sukabumi Survei Keselamatan Pekerja Proyek Irigasi Gegebeng Waluran Sukabumi](https://cdn.aliansinews.id/files/images/med/2407266389.jpg)
![UPTD PU Monitoring 3 Lokasi Pekerjaan Perbaikan Jalan Di Jampangkulon Sukabumi](https://cdn.aliansinews.id/files/images/med/2407267958.jpg)
![Target Rampung 75 Hari, Dinas PU Perbaiki Jalan Caringin - Cidahu Sukabumi](https://cdn.aliansinews.id/files/images/med/2407263843.jpg)