H. Djoni Lubis: Kalau Ada Pengurus LAI di Sekitarnya Ada Warga Kelaparan Tidak Mendapat Bansos, Saya Cabut KTA-nya
Berita meninggalnya seorang warga karena kelaparan akibat tidak menerima Bantuan Sosial (Bansos) di masa pandemi Covid-19 atau virus corona mengundang keprihatinan serius Ketua Umum Lembaga Aliansi Indonesia (LAI).
“Bagaimana itu bisa terjadi? Ngapain saja pengurus lingkungannya, warga di sekitarnya apa tidak ada yang peduli?” kecam H. Djoni Lubis di sela-sela aktifitas menerima pegaduan masyarakat di kantor DPP LAI.
H. Djoni Lubis berharap hal yang sama jangan sampai terjadi di mana ada pengurus LAI di sekitarnya.
Advertisement
Baca juga: Terkait PSBB, Aliansi Indonesia Minta Polisi Tidak Gampang Mempidanakan Orang
“Pengurus Aliansi tidak boleh pasif, tidak boleh diam berpangku tangan di tengah wabah corona. Harus aktif memantau pelaksanaan pencegahan di lingkungan masing-masing, ikut mengontrol distribusi Bansos agar sampai ke warga yang membutuhkan,” ujar H. Djoni Lubis.
Ketua Umum LAI itu juga memerintahkan agar dibuka posko, minimal posko pengaduan terkait Bansos.
Advertisement
“Kantor-kantor Aliansi harus selalu buka dan aktif, jika perlu buka posko di rumah masing-masing apabila memungkinkan,” imbuhnya.
Apabila terjadi ada warga kelaparan akibat tidak menerima Bansos di sekitar pengurus LAI, Ketua Umum LAI itu tidak akan segan-segan mencabut KTA pengurus yang bersangkutan.
“Berarti pengurus itu tidur. Tidak ada gunanya memegang KTA Aliansi tapi tidur di situasi seperti ini. Pengurus Aliansi harus sigap, tanggap dan mampu memberikan solusi,” lanjut dia.
Advertisement
Baca juga: Instruksi Ketua Umum LAI Pasca Terbitnya PP Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar
Selain masalah Bansos, H. Djoni Lubis juga meminta seluruh pengurus LAI meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan terkait masalah keamanan di lingkungan masing-masing. Ekonomi melambat bahkan nyaris terhenti di banyak tempat dan sektor, hal itu sangat potensial menimbulkan kerawanan sosial terutama tindak kejahatan.