Advertisement

PENEMU: "Dirty Vote", Kampanye Terselubung Pendukung Paslon Berkedok Aktifis

PENEMU: "Dirty Vote", Kampanye Terselubung Pendukung Paslon Berkedok Aktifis
Sinda Ketua Umum PENEMU bersama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie
POLITIK
Senin, 12 Feb 2024  21:55

Dugaan "Dirty Vote" film yang diklaim mengungkap kecurangan pemilu merupakan kampanye negatif terselubung di masa tenang yang bertujuan untuk mendeligimasi pemilu khususnya pilpres, semakin menguat.

"Rekam jejak dari si sutradara dan tiga orang yang disebut sebagai pakar hukum tata negara yang menguatkan dugaan itu," demikian dikatakan Sinda, Ketua Umum Relawan PENEMU (Prabowo-Gibran Indonesia Maju), Senin (12/2/2024).

Sinda menegaskan rekam jejak sutradara film tersebut Dhandy Dwi Laksono yang di antaranya pernah membuat film "Jakarta Unfair" menjelang Pilkada DKI 2017.

"Jejak digital juga menunjukkan Dhandy ini salah seorang yang mendukung terwujudnya koalisi antara 01 dan 03 terutama jika pilpres berlangsung dua putaran," lanjutnya.

Sinda juga menyinggung Dhandy yang pernah tersangkut kasus ujaran kebencian pada tahun 2019.

"Jadi makin kuat dugaan, kalau belum boleh disebut clear, bahwa itu kampanye terselubung berkedok aktifis atau pakar," tegasnya.

Kemudian rekam jejak Bivitri Susanti, Feri Amsari dan Zainal Arifin Mochtar yang ternyata anggota Tim Reformasi Hukum Mahfud MD saat Menjadi Menkopolhukam. 

Sinda menyesalkan Bawaslu yang tidak segera bertindak.

1
2
Berikutnya
TAG:
#dirty vote
#pilpres
#pemilu
#pernusa
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia