Advertisement

Kerugian Akibat Investasi Bodong Capai Rp117,5 Triliun, Masyarakat Jangan Gampang Tergoda Iming-Iming Untung Instan

Kerugian Akibat Investasi Bodong Capai Rp117,5 Triliun, Masyarakat Jangan Gampang Tergoda Iming-Iming Untung Instan
 
EKONOMI
Senin, 28 Feb 2022  15:11

Kasus investasi bodong lewat platform binary option seperti Binomo sedang viral di media sosial TikTok. Berbagai pihak yang mengaku sebagai korban muncul dan mulai menuntut pertanggungjawaban terutama dari para affiliator yang terlibat dalam mempromosikan platform Binomo sebagai platform trading.

Padahal Binomo dan sejenisnya merupakan meja kasino daring.Korban dari investasi bodong Binomo dkk pun berasal dari berbagai kalangan tak mengenal usia. Nasib mereka begitu miris bahkan beberapa sampai terlibat tindakan kriminal.

Your money your responsibility. Pernahkah mendengar kalimat tersebut? Jika diterjemahkan, setiap individu harus bertanggung jawab atas setiap harta yang dititipkan kepadanya.

Penawaran berbagai macam investasi semakin marak, baik melalui internet maupun media sosial. Tidak ketinggalan, ajakan dari mulut ke mulut. Ada ajakan investasi yang benar, tidak sedikit pula yang menyesatkan. Investasi bodong masih banyak ditemui dan masyarakat tertipu dengan iming-iming untung besar dan cepat. Apalagi dalam perkembangan era digital semakin banyak oknum tak bertanggung jawab yang menawarkan investasi dengan mudah melalui platform media sosial.

Di lansir dari CNBC Indonesia, jumlah perusahaan investasi ilegal terus bertambah setiap tahunnya dengan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat. Jumlah total fintech peer to peer lending illegal yang telah ditangani Satgas Waspada Investasi sejak 2018 hingga Juni 2020 sebanyak 2591 entitas. Satgas juga menghentikan 99 kegiatan usaha yang diduga melakukan kegiatan usaha tanpa izin dari otoritas yang berwenang dan berpotensi merugikan masyarakat.

Di sisi lain, semakin banyak orang tertipu investasi bodong seperti ini dapat menandakan tiga hal. Literasi keuangan yang rendah, tidak ada kesadaran untuk mencari tahu sebelum memulai, dan masih terjebak iming–iming hasil yang instan. Perkembangan teknologi melahirkan instrumen baru dalam investasi. Kemunculan instrumen ini tidak dibarengi dengan kemampuan investor untuk memahaminya secara baik.

Ketua Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tongam L. Tobing, mengatakan maraknya investasi bodong bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, dari sisi penawaran investasi bodong karena kemajuan teknologi maka makin banyak cara mudah memasarkan penipuan ini dengan berbagai bentuk, baik media sosial, website, aplikasi. Kedua, permintaannya juga masih ada di masyarakat.

"Masih banyak masyarakat yang tergiur bunga imbal hasil tinggi langsung ikut, begitu di iming-iming langsung ikut, makanya perlu ditingkatkan literasi produk keuangan di masyarakat," jelas Tongam.

Investasi Bodong Tak Lekang Oleh Waktu

1
2
3
4
Berikutnya
TAG:
#ojk
#investasi
#bodong
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Jabar Senin, 02 Jun 2025  22:52
Bogor Raya Senin, 02 Jun 2025  20:46
Bogor Raya Senin, 02 Jun 2025  17:17
Bogor Raya Senin, 02 Jun 2025  17:16
Indeks Berita
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia