Insiden Bentrokan Kelompok Pesilat di Terminal Lama Sragen Tuai Sorotan, Polres Perketat Pengawasan dan FKPSS Singgung Soal Komitmen 16 Pengurus Perguruan
SRAGEN - Kronologi kejadian bermula saat rombongan pesilat yang mengendarai sepeda motor terdiri dari anak muda dan remaja melakukan konvoi pekan lalu sekitar 150 an orang yang melewati Terminal Lama ke selatan, kemudian masuk Jl. HOS Cokroaminoto Sragen Wetan itu diikuti sekitar 150 an orang.
Informasi yang dihimpun, konvoi berujung insiden bentrokan antar para pesilat itu ternyata terjadi hingga dua kali aksi pertikaian, yakni pada siang hari selepas dhuhur di seputaran Terminal Lama dan yang kedua pada sore hari dengan bentrokan massa yang lebih banyak.
Saat kejadian itu massa saling aksi melempar batu, kemudian insiden itupun berlangsung kurang lebih 30 an menit. Perseteruan yang makin memanas beruntungnya tidak menyebabkan korban bagi warga sekitar. Namun belakangan ini adanya kabar adanya dua orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam bentrok antara sekelompok orang tak dikenal dengan kelompok pesilat yang diterjadi di Terminal Lama Sragen, Minggu (9/7/2023) sore itu.
Sontak insiden yang mengundang banyak sorotan itupun membuat pihak personil kepolisian gabungan terjun langsung ke TKP kejadian untuk mengkondisikan lokasi agar aman dan kondusif kembali khususnya dijalur raya umum.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono, mewakili Kapolres AKBP Piter Yanottama yang memonitor langsung kejadian bentrokan tersebut langsung menghimbau terhadap seluruh jajaran anggota personil Polres Sragen mengawasi ketat serta lebih ekstra mengantisipasi agar kasus itu tidak terulang kembali demi menjaga kondusifitas diwilayah hukum Kabupaten Sragen.
Advertisement
Terkait adanya kejadian bentrok yang terjadi beberapa hari kemarin kronologinya usai adanya konvoi kelompok anggota perguruan silat, dengan rute dari Terminal Lama sampai palang pintu kereta api (KA) Teguhan. Bentrok yang pecah di selatan Terminal Lama Sragen itu mengakibatkan dua orang luka-luka, satu orang di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS) karena saling lempar batu.
Tak cukup itu saja, terkait adanya kasus bentrok dua kelompok juga menyusul terjadi di wilayah Desa Gumantar, Desa Pelemgadung, Karangmalang. Dalam kejadian tidak ada korban kecuali terdapat beberapa motor yang rusak. Namun kejadian langsung kondusif karena sudah dimediasi penyelesaiannya oleh pihak Polsek Karangmalang.
""Menindak lanjuti atas kejadian itu hingga saat ini pihak kami lebih ekstra melakukan patroli baik secara tertutup atau senyap maupun terbuka. Dalam artian patroli tertutup dilakukan anggota kami berpakaian bebas atau menyamar, sedangkan patroli terbuka dilakukan oleh personel berseragam dengan bersinergi menggandeng personil instansi terkait lainnya yang ada di Sragen,"" ungkapnya.
Kasatreskrim Wikan juga menghimbau terhadap semua anggota perguruan silat yang ada diwilayah Kabupaten Sragen pada khususnya untuk lebih menjaga kondusifitas juga keamanan. Disisi lain diharapkan tidak adanya tradisi arak-arakan yang berdampak memancing hal-hal negatif serta terjadinya kerusuhan. Hal itu ditegaskan tak adanya konvoi baik dari usai kegiatan apapun, bahkan hingga nanti kedepannya dalam acara pendadaran maupun pengesahan dan sebagainya apalagi waktu saat ini sudah menjelang bulan jawa suro nantinya. Pihak Kepolisian juga menekankan kepada seluruh pengurus perguruan silat di Sragen supaya memantau lebih ketat anggotanya, baik sebelum dan sesudahnya kegiatan.