Bangunan Drainase Desa Tana Periuk Rusak ,Pj Kades Banyak Jabatan.
Musi Rawas Sumsel,Aliansinews.
Proyek pembangunan drainase di persawahan yang terletak di desa tana periuk dengan mengunakan dana desa tahun 2022 ditahap ke 3 dengan nilai 73 juta Tepatnya di dusun 5.
Diduga dalam pembangunan tersebut kurangi volume dan abaikan kualitas.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pantauan pada hari senin 27 maret 2023 ,terlihat bangunan sudah mengalami kerusakan dan hanya tampak tebal di bagian atas
Kemudian bagian tersebut sudah pecah dan terpisah dari badan drainase,selain dari itu terlihat juga di dalam sebuah prasasti dengan volume panjang 190 M x 0,7 x 0,6 meter tahun anggaran 2022
Selain dari itu terlihat juga bagian atas kiri dan kanan sudah mengalami pecah hingga matreal terpisah dari bangunan ,dan bagian kiri dan kanan di tutupi dengan tanah timbunan
Menurut keterangan warga sekitar pembangunan tersebut, baru beberapa bulan yang lalu selesainya.
Diterangakan oleh salah satu warga inisial ,DE menurutnya, bangunan baru itu kualitasnya gak begitu bagus, karena sekarang saja sudah mulai hancur ,beda dengan kualitas yang di bangun oleh kades lama dulu ,udah tebal awet lagi ,lihat aja belum ada retak sama sekali padahal sudah bertahun ,tutupnya
Sementara itu saat konfirmasi dengan pj kades desa Karnaini menjelaskan
Bahwa pembangunan tersebut sudah selesai dikerjakan tahun lalu ,dengan nilai anggaran 70an juta dan itu dikerjakan melalui Tim TPK desa ungkapnya,
Dan semua sudah dilaksanakan sesuai dengan Prosedur yang ada ,dan saya juga didalan pengerjaan tersebut tidak begitu meneliti karena saya banyak merangkap jabatan ,kata dia
Lanjutnya kembali " saya ini kan menjabat sebagai Sekcam kemudian di tunjuk oleh camat menjadi plh kasi PMD ,terus jadi PJ kades
Kemudian menjadi ketua pokja Pilkades di kecamatan Beliti ini ,dan semua itu juga atas intruksi camat.
Dan itupun bukan memakai SK tapi ditunjuk langsung oleh camat,
Tanpa Camat kami juga tidak berani tuturnya lagi.
Sempat di katakannya lagi "dan dikasi PMD ini juga semua orang tidak mau karena banyak dapat telepon dari oknum oknum tutupnya. (Andika Saputra)