Derita Nasib Keluarga Tak Mampu Di Kota Tangerang Yang Anaknya Bersekolah di Swasta, Mulai Tak Bisa Ikut Ujian Hingga Ijazahnya Di Tahan

Nuril Mengungkapkan anaknya hingga kini tak bisa membawa ijazah aslinya, karena tak bisa membayar sisa uang ujian sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). Dirinya juga mengaku trauma mengingat kejadian yang dialami dirinya bersama anaknya, Saat anaknya menjelang ujian akhir di sekolah Puspita. Dirinya sempat dipanggil pihak sekolah untuk melunasi biaya ujian, diapun membawa uang seadanya dan berharap ada kebijakan dari pihak sekolah namun sesampainya di sekolah, setelah mengantri panggilan, dirinya tak bisa membawa pulang no perserta ujian untuk anaknya, Malu, sedih, karena pualng tidak membawa surat peserta ujian. Beda dengan para orangtua murid lainya yang datang bersamaan, mereka membawa no peseta ujian karena bisa melunasinya.
" Malu, sedih pak kalo inget , Bapaknya cuma pencari cacing jadi gak bisa diandelin kadang dapet cacing pembelinya gak ada, nyari cacing juga musim musiman pak jadi gak setiap hari ada," ujarnya mengawali cerita.
Lanjutnya lagi, "Waktu itu saya di suruh menghadap kepihak sekolah agar anak saya bisa ikut ujian, karena sebelumnya anak saya belum bisa menyicil dan melunasi iuran sekolah, saat itu Kepala Sekolah (kepseknya) Amirudin dan Walikelasnya Nina Desiyana, saat itu saya tidak bisa membawa pulang no peserta ujian anak saya, hati saya hancur sedih dalam hati saya harus berganti doa apalagi agar anak saya bisa ikut ujian, pas hari ujian anak saya kirakira jam tujuhan pagi anak saya dijemput pihak sekolah pake motor , tapi tetep harus bawa bawa duit 200 ribu untuk nyicil," ungkapnya.
Nuril berharap, Pemerintah mengecek langsung keberadaan siswa siswi yang berada disekolah swasta karena banyak juga yag tidak mampu, Alimudin sang anak kini bersekolah di SMAN 5 Kota Tangerang, namun Ijazah SMPnya hingga kini tertahan di sekolah Pertiwi karena belum memiliki uang.
Masih ada lagi kisah siswa berinisial RW(23) yang dinyatakan lulus pada sekolah Grafika cikokol Tota Tangerang namun Ijazahnya diitahan pihak sekolah karena belum juga menyelesaikan tunggakan iuran sekolah, padahal dirinya bertekad melamar pekerjaan untuk membayar hutang-hutang pendidikannya semasa disekolah tersebut(ARM)


