Advertisement

Derita Nasib Keluarga Tak Mampu Di Kota Tangerang Yang Anaknya Bersekolah di Swasta, Mulai Tak Bisa Ikut Ujian Hingga Ijazahnya Di Tahan

Derita Nasib Keluarga Tak Mampu Di Kota Tangerang Yang Anaknya Bersekolah di Swasta, Mulai Tak Bisa Ikut Ujian Hingga Ijazahnya Di Tahan
Kediaman Keluarga Empon dan Nuril yang anaknya tak bisa menebus ijazah, Keterbatasan ekonomi dan kurangnya perhatian pemerintah
BANTEN
Rabu, 04 Des 2024  18:00

AliansiNews-Kota Tangerang,Tidak diberikannya nomor peserta ujianterhadap Kakak beradik berinisial Ev(17) dan El(16) Siswa-siswi murid sekolah swasta kelas VII Baidul Ahkam (BA) yang berada diwilayah Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Mereka  nyaris tak bisa tak bisa mengikuti ujian 2 hari lalu, mereka masing masing diharuskan terlebih dahulu membayar uang ujian dan tunggakan SPP, Osis, sumbangan lainnya yang kisarannya mencapai Rp 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah). Orangtua merekapun memohon meminta kebijakan dan membuat perjanjian dengan pengurus Tata Usaha (TU) sekolah tersebu, hingga akhirnya pihak sekolah mengijinkan dan meminjam kartu akses untuk mengikuti ujian. Namun sang Kakak tak bisa mengikuti ujian karena pihak sekolah hanya memberikan toleransi satu diantara mereka. Inilah cerita sang adik El, rabu 4/12/24 dikediamannya.

" Seharus gak bisa ikut ujian karena belum bayar, semuanya 800 ribuan , mulai SPP bulan Desember, iuran, sampe bayar ujian 400ribu, akhirnya ibu saya kesana akhinya bisa terus dipinjemin kartu akses buat ujian, tapi ada juga yang disuruh pulang enggak boleh mengikuti ujian karena belum bayar," lirih El.

" Untuk Kakak saya mungkin gak bisa ikut ujian karena pihak sekolah hanya kasih satu pilihan saya atau kakak saya," sambungnya.

El juga mengaku tak bisa memasuki sekolah negeri karena usianya masih kurang.

" Umur saya masih 15 tahun, jadi gak bisa masuk sekolah negeri," terangnya.

Tidak diberikannya nomor peserta ujian oleh pihak sekolah karena tak membayar iuran SPP, uang ujian dan sebagainya karena orang tua siswa tersebut tak mampu lantaran profesinya sebagai pekerja serabutan yang penghasilannya tak menentu.

Nenek mereka juga yang satu atap bercerita bahwa salah salah cucunya menangisi meratapi nasibnya yang terancam tak bisa mengikuti ujian, mereka yang bertempat tinggal di Rt004/001 no 147 kelurahan periuk kecamatan Periuk Kota Tangerang tak bisa berbuat banyak, sedangkan kedua orangtua cucunya tak lagi serumah.

" Kemaren-kemaren sempat nangis tak bisa ikut ujian, tapi anaknya minta toleransi kesekolah, ibunya di Bekasi sedangkan bapaknya di Pesing jakarta barat," ujarnya.

Pengakuan serupa tapi tak sama juga dialami warga Kota Tangerang yang berdiam di Jl Gurame 1 Ujung No 43 RT 006/ RW 04 Kel. Karawaci baru, Kecamatan Karawaci Kota Tangerang. Pasangan suami istri, Empon(55) dan istrinya Nuril Nasaroh (53) hingga kini tak mampu menebus ijazah anaknya yang bernama Alimudin(18) saat masih bersekolah di SMP Swasta Puspita yang berlokasi dijalan cisadane 4 no 124, Perumnas Kota Tangerang. Alimudin sendiri lulus di sekolah tersebut tahun ajaran 2022/2023.

1
2
Berikutnya
TAG:
#
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Jabar Jumat, 02 Mei 2025  03:40
Bogor Raya Kamis, 01 Mei 2025  17:51
Peristiwa Kamis, 01 Mei 2025  17:43
Sumsel Kamis, 01 Mei 2025  16:55
Solo Raya Kamis, 01 Mei 2025  16:09
Bogor Raya Kamis, 01 Mei 2025  16:02
BOGOR RAYA Kamis, 01 Mei 2025  15:06
BOGOR RAYA Kamis, 01 Mei 2025  15:04
DAERAH Kamis, 01 Mei 2025  14:01
BOGOR RAYA Kamis, 01 Mei 2025  12:55
BOGOR RAYA Kamis, 01 Mei 2025  11:43
OKU TIMUR Kamis, 01 Mei 2025  11:21
DAERAH Kamis, 01 Mei 2025  09:54
BOGOR RAYA Kamis, 01 Mei 2025  09:53
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia