Modus Penyalahgunaan BBM Subsidi eks Soloraya Banyak di Temukan, Awi Sragen: Aparat Banyak Kecolongan Aksi Para Mafia Lendir Hitam Itu
SOLORAYA - Sudah bukan rahasia umum lagi jika Negara Republik Indonesia mengalami kerugian besar dalam mengatur subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam hal Solar Subsidi. Aksi para mafia BBM ini kian merajalela di Jawa Tengah, khususnya lagi menyorot diwilayah eks Soloraya.
Hal itu berdasarkan beberapa hasil olah data dilapangan maupun kasus sampai mencuat dipublik pula yang secara kongkrit baik melihat dan mengklarifikasi langsung terkait sepak terjang mereka.
Data tercatat sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) menyebut selama 2023 ini banyak temuan dan pengungkapan kasus baik BBM subsidi jenis pertalite maupun Solar di Jawa Tengah. Kemudian yang akhir ditambah bulan Oktober 2023 kemarin tercatat setidaknya terjadi lima kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi dan penugasan.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho mengatakan Polda Jawa Tengah juga telah menindak kasus penyalahgunaan BBM subsidi tersebut. Volume penyalahgunaan BBM subsidi yang ditangani kepolisian mencapai 199.250 liter, 90% di antaranya adalah BBM Biosolar bersubsidi dan 10% nya adalah BBM Pertalite (BBM penugasan).
Penindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi penting dilakukan sebab ada anggaran negara yang disalurkan melalui BBM Bersubsidi. dari banyaknya kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi, paling banyak modusnya adalah melakukan penimbunan dan penyelundupan BBM subsidi dengan cara pembelian BBM subsidi dengan cara melangsir, memodifikasi tangki BBM, dan menggunakan jerigen. Setelah ditimbun kemudian dijual kembali kepada para pelaku industri dengan harga yang lebih murah dari harga BBM industri Pertamina.
Advertisement
"Ada uang negara dan hak masyarakat yang berhak menikmati BBM dengan harga terjangkau pada BBM subsidi yang kami salurkan. Pertamina Patra Niaga sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Polri untuk melanjutkan pengungkapan kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi dan menindak oknum yang melakukan tindakan tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan disparitas harga BBM subsidi dan BBM industri menjadi celah bagi para pelaku untuk menjual BBM subsidi kepada para pelaku industri dengan harga yang lebih murah dari harga resmi BBM Industri di Pertamina.
"Kami akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak, ini tidak dapat dilakukan sendirian. Selain regulasi, pengawasan bersama adalah cara yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali penyalahgunaan. Agar BBM subsidi dan penugasan ini disalurkan dengan tepat sasaran," terangnya.
Soal kasak kusuk seputar penyalahgunaan BBM subsidi yang kian menjamur di eks Soloraya terasa membuat para awak media bukanlah rahasia umum dan informasi yang tabu lagi terdengar ditelinga.