Ketum LAI: Tantangan semakin kompleks, LAI harus mengikuti dinamika perkembangan jaman
Ketua Umum Lembaga Aliansi Indonesia (Ketum LAI), Irawati Djoni Lubis, mengakui hampir dua tahun kepemimpinannya di LAI merupakan waktu pembelajaran yang sangat penting dan berharga dalam memimpin dan mengelola lembaga sebesar LAI.
Demikian disampaikan Irawati mengawali bincang santai dengan AliansiNews di ruang kerjanya, Sabtu (23/09/2023).
Selama masa itu pula dia menerima dan menyerap berbagai respons dari anggota dan pengurus baik di pusat maupun daerah, baik respons yang positif maupun negatif.
"Dan kalau saya hitung-hitung lebih banyak yang negatif," ujarnya sambil tersenyum.
Namun dia tidak mempermasalahkan hal tersebut karena sudah dia anggap sebagai konsekuensi seorang pemimpin di mana mayoritas anggotanya terdiri dari orang-orang yang cerdas dan kritis.
Advertisement
"Tinggal bagaimana saya mengelolanya menjadi energi positif untuk minimal menjaga eksistensi Lembaga Aliansi Indonesia dan maksimalnya membuat lebih maju dan berkembang," jelasnya.
Dia menegaskan selalu membuka diri, namun dengan style-nya sendiri. Dan salah satunya dia buktikan dengan menerima aspirasi tentang peleburan LAI yang oleh banyak pihak justru membawa kemunduran.
"Semua aspirasi terkait peleburan itu kan kami dengar, tampung dan pertimbangkan sampai pada akhirnya kami setujui untuk kembali ke format lama. Sekarang tinggal proses perubahan AD/ART lembaga untuk menindaklanjuti," paparnya.
Begitupun tentang berbagai permasalahan di LAI semua dia pastikan tidak akan ada pembiaran, namun dia menginginkan tindakan yang mempertimbangkan berbagai aspeknya, terutama adat dan budaya Nusantara yang menjunjung tinggi tata krama.