JK: Kita Butuh Pemimpin yang Sudah Mengenal Indonesia, Seperti Jokowi
Berbagai masukan disampaikan oleh sejumlah perwakilan dari tokoh agama maupun tokoh masyarakat, yang hadir dalam silaturahmi bersama Joko Widodo - Jusuf Kalla, di kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu sore, (22/12/2018).
Sejumlah masukan itupun disampaikan langsung kepada ketua dewan pengarah tim kampanye nasional Joko Widodo - Ma`ruf Amin, yang juga merupakan politisi senior partai Golkar, Jusuf Kalla.
Dalam kesempatan tersebut para perwakilan tokoh agama maupun tokoh masyarakat, menyampaikan berbagai masukan bagi pembangunan nasional dimasa akan datang.
Advertisement
Baca juga: Hadiri Jambore Desa, Jokowi Disambut Nyanyian `Presiden Kita`
Seperti, berkaitan dengan sektor ekonomi, kesehatan, konektifitas, hingga pendidikan.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Jusuf Kalla, menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan seorang presiden yang baru, adalah seseorang yang telah mengenal dengan baik berbagai permasalahan dalam negeri seperti Joko Widodo yang telah memimpin Indonesia dalam 4 tahun terakhir.
Advertisement
"Saya ini sejak tinggalkan Makassar 1999. Sudah mengalami empat presiden, Gus Dur, Megawati, SBY dan Jokowi. Semua itu baik, tapi tentu ada perbedaan-perbedaan juga. Kalau pak Jokowi ini kelebihannya sederhana orangnya dan juga ingin mengetahui semua hal dan detail. Jadi, pemimpin itu tanpa mengetahui semua hal agak susah juga. Inilah maknanya untuk mengetahui,"ujar Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, sosok Joko Widodo yang sederhana dan detail dalam segala hal, merupakan figur pemimpin yang dibutuhkan Indonesia bagi kepemimpinan periode 2019 - 2024.
"Itulah kenapa dibutuhkan pemimpin yang mengetahui itu, kenapa kita butuh pemimpin yang sudah mengenal. Karena, kalau tidak dan mulai lagi baru,"tambahnya.
Advertisement
Baca juga: Presiden Tegaskan Besarnya Peran Ibu dalam Menjaga Persatuan Bangsa
Jusuf Kalla menyatakan, jika terpilih dalam pemilu presiden 2019, kepemimpinan Joko Widodo - Ma`ruf Amin akan intensif bagi peningkatan sektor ekonomi yang difokuskan pada perbaikan mutu SDM dengan mendirikan lebih banyak balai latihan kerja dan penggunaan teknologi mutakhir bagi pengolahan SDA yang lebih intensif pula.