Dibuka di Tengah Konflik Internal, Wisata Keraton Solo Berbuntut Panjang dan di Sebut Tanpa Ijin Sinuhun
SOLO — Wisata di Keraton Kasunanan Solo kembali dibuka di tengah konflik internal yang tengah bergejolak saat ini. Pembukaan wisata di Keraton Solo itu sejak awal pekan lalu.
“Dalam sehari, bisa mencapai 1.000-an pengunjung. Ini digratiskan sampai pergantian tahun ini,” terang Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA), KPH Eddy Wirabhumi, Sabtu (31/12).
Setiap wisatawan yang datang akan dipandu dengan sejumlah tour guide. Setiap wisatawan tidak ditarik tarif masuk dan setiap rombongan dibatasi waktu hanya 15 menit saja di dalam lingkungan Keraton Kasunanan Solo.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Ganjar Minta Kapal Pelni Jemput 305 Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa
“Sebelumnya banyak yang kecele sudah datang ke Keraton tapi tidak bisa masuk. Ini kan Kota Wisata, sekalian momen tahun baru juga,” kata Eddy.
Meskipun banyak wisatawan berantusias untuk masuk, akan tetapi keadaan internal keraton sedang tidak baik-baik saja. Pasalnya, pembukaan ini, berada di tengah konflik dalam satu kerabat.
Konflik memanas pada akhir tahun 2022, lantaran dugaan pencurian, penganiayaan dan pengeroyokan. Sehingga, memunculkan adanya masalah terkait pengelolaan wisata Keraton Kasunanan yang diklaim tidak memiliki izin dari Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.
Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan, pembukaan wisata di Keraton Solo itu tidak se-izin atas Sri Susuhunan Pakubuwana XIII.
“Jadi gini, wisata yang dibuka itu tidak seizin dari Sinuhun. Area yang dibuka itu, area privat untuk abdi dalem dan sentono atau masyarakat umum yang dapat otoritas khusus dari Raja,” kata Dani.
Di sisi lain, Dani mengaku, alasan sebenarnya pembukaan wisata itu juga tidak diketahui olehnya. Dimungkinkan, akan dilaksanakan penutupan kembali atas tindakan yang dilaksanakan LDA.