Bentuk Dukungan Pengembangan Wisata, Skema PT RSK Bakal Selektif Dalam Menggandeng Investor

KARANGANYAR - Bernaung diatas lahan milik Kodam IV Diponegoro, PT RSK bersinergi dengan berbagai pihak sepakat komitmen bakal merawat, mengelola kebun teh dan membuka diri untuk bekerjasama dari berbagai investor pengembang wisata melalui secara selektif serta mengutamakan pengembangan wisata yang berwawasan lingkungan.
Strategi teruntuk lokasi tersusun elegan, hal itupun tentunya bakal memajukan perekonomian daerah pada khususnya. Maka pihak PT Rumpun Sari Kemuning (RSK) dengan dikawal Kodam IV Diponegoro dan Awak Media, mengklaim penataan lahan di kebun teh dengan nama Argo Wisata Margo Lawu di area perbatasan Kecamatan Jenawi-Kecamatan Ngargoyoso ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pengembangan wisata.
Pepatah terdahulu ada benarnya, ibarat jalan semulus apapun akan adanya titik berlubang ataupun kerikilnya. Hal itupun terkias pada kejadian beberapa waktu lalu seputar diperkebunan teh kemuning. Dimana sempat muncul dipublik dan diviralkan ke medsos oleh oknum, mengklaim terkait pengerukan lahan dan pencabutan pohon teh hingga alih tangan fungsi bahkan menuding soal relokasi dilokasi lahan tersebut.
Data yang dihimpun, dalam penelusuran Awak Media dan Lembaga pada akhirnya menuai titik jawaban yang fakta dan riil. Berbagai asumsi yang diviralkan oleh oknum-oknum khususnya di medsos itu dinyatakan hoax alias tidaklah benar.
Perlu diketahui, seputar aktifitas di lahan masuk wilayah Desa Gumeng, Desa Segoro Gunung dan Desa Kemuning tersebut dilakukan pihak PT RSK untuk relokasi kawasan Argo Wisata Margo Lawu. Video yang beredar narasi atau steatmennya diklaim tidak benar, bahkan pengerukan dilahan Kodam IV tidak ada yang diperjual belikan apalagi keluar wilayah.
Pihak pengelola menyebut sebagai program pemerataan lahan, pelebaran jalan, serta memanfaatkan matrial yang ada guna bahan tambahan dilokasi Argo Wisata Margo Lawu yang di relokasi itu.
Sanggahan juga diungkapkan Staf Humas PT RSK, Maryono, saat dikonfirmasi awak media beberapa waktu lalu. Dia mengatakan pekerjaan proyek menggunakan alat berat tersebut untuk memberikan ruang pengembang wisata yang dikerjasamakan dengan tujuan mendukung pengembangan kawasan wisata di Kemuning.
Menurutnya, aktifitas relokasi sendiri dipantau dan dikawal oleh satuan Kodam IV Diponegoro. Kemudian pelabaran jalan sebatas dimanfaatkan pihaknya sebagai akses untuk armada keproyek relokasi. Dilain sisi, dengan akses jalan diperlebar nantinya bermanfaat bagi masyarakat serta pada umumnya.
"Kami juga mempertimbangkan faktor kelestarian lingkungan dan tetap mempertahankan keberadaan kebun teh, baik mulai ikon wisata hingga produksi teh. Soal viral rumor video pengerukan di lokasi pelebaran jalan itu masuk area wisata menuju Resto Kemuning, out bond dan area bermain. Lahan tersebut merupakan CSR (corporate social responsibility) yang pengelolaan tanahnya diserahkan ke desa," tutur dia.



