Diberitakan Sering Melakukan Pemerasan, Ketua BPAN LAI Kalteng Tanggapi Santai

Ketua Badan Penelitian Aset Negara - Lembaga Aliansi Indonesia DPD Provinsi Kalimantan Tengah (BPAN LAI Kalteng), Sri Rahayu, santai menyikapi pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan pihaknya sering melakukan pemerasan.
"Kalau soal ditanggapi, namanya orang sudah capek-capek membuat berita ya perlu ditanggapi dong. Dan tanggapan kami, kami ucapkan terima kasih," ujar Sri Rahayu kepada AliansiNews melalui saluran telpun.
Dengan pemberitaan tersebut menurutnya justru membuat nama BPAN LAI Kalteng makin dikenal.
Terkait berita yang tendensius tersebut Ketua BPAN LAI Kalteng itu tidak mau menyikapi secara berlebihan.
"Media kan mitra kami juga, dan mereka juga sedang menjalankan tugasnya, jadi kami hormati itu. Itu yang pertama ya," imbuhnya.
Yang kedua dia mengatakan bisa saja pihaknya meminta hak jawab kepada media yang bersangkutan, namun hal itu belum akan dia lakukan.
"Belum perlu untuk ke arah itu. Cukup mungkin kami undang wartawan dari media bersangkutan untuk ngopi di kantor kami sambil ngobrol fakta-fakta yang sebenarnya, bisa juga sharing tentang berbagai hal. Siapa tahu justru bisa menjadi mitra yang erat," imbuh Sri Rahayu yang dilantik menjadi Ketua BPAN LAI Kalteng pada tanggal 17 November 2022 itu.
Soal kemungkinan adanya kepentingan pihak tertentu terkait berita tersebut, Sri Rahayu tidak mau berandai-andai.
"Soal itu kami tidak tahu persis ya. Yang pasti kami menganggap semua media adalah mitra, sehingga tidak sepantasnya kami terjebak untuk diadu domba," tegas Ketua BPAN LAI Kalteng.
Kemudian tentang dirinya yang disebut meresahkan, Sri Rahayu hanya tersenyum.
"Warga yang mana? Jika memang selama ini kami menimbulkan keresahan di tengah masyarakat sudah pasti kami mendapat teguran dari pengurus lingkungan atau dari aparat setempat. Kalau warga itu pihak yang gerah karena kepentingan dari bisnis ilegalnya terusik, mungkin iya," kata dia sambil tertawa.
Pada dasanya Sri Rahayu tidak mau lembaganya diadu domba dengan media manapun, karena lembaga dan media sama-sama melakukan fungsi sebagai kontrol sosial.
"Silakan datang ke kantor kami, bisa melihat rekaman cctv bersama-sama, apakah benar kami memberhentikan truk di depan kantor kami atau tidak," pungkasnya.


