Viral di Sosmed, Sekertaris desa Srikaton berikan Klarifikasi, Terkait Dugaan Penjualan Aset BUMDes

Foto: Desa Srikaton Banyuasin
Kamis, 13 Mar 2025  15:16

Banyuasin_AliansiNews.id. 

Sekertaris desa (Sekdes) Desa Srikaton Kecamatan Air Salek Kabupaten Banyuasin. Ruslanto, berikan Klarifikasi terkait pemberitaan di salah satu media  (11/3/2025), dengan judul 
Aset Desa Srikaton Kecamatan Air Salek” dugaan Dijual oleh oknum Sekdes, DPD BPAN-LAI Provinsi Sumsel Desak APH Turun Tangan

Selaku Sekertaris desa, Ia mengaku kaget, menerima informasi adanya penjualan aset desa (BUMdesa). Berupa sound system beserta alat orgen, genset dan mesin molen yang dibeli menggunakan dana desa (DD) 2019 hingga tahun 2022

Menutnya, Penjualan aset desa itu tidak bisa begitu saja. Tapi harus melalui musyawarah desa bersama unsur BPD melalui Musdes,” katanya, Kamis (13/3/2025).

“Namanya aset desa itu pembeliannya menggunakan uang rakyat yaitu dari Dana Desa. Jadi harus ada berita acaranya karena itu bukan barang milik pribadi,” terangnya

Advertisement

Ruslanto menjelaskan bahwa isu dugaan penggelapan serta penjualan aset Bumdes yang dituduhkan kepadanya tidak benar.
Pasalnya di tahun 2019 hingga 2022. di tahun tersebut pemerintah desa srikaton, tidak pernah memberikan penyertaan modal kepada BUMdesa, di tahun tersebut pemerintah berfokus pada penanganan Vandemi Covid-19

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk 
mesin molen pengaduk semen, serta genset, 2 alat ini di belinya di menggunakan uang pribadi, walaupun sering di pergunakan masyarakat, saya tidak pernah mengambil sewa sepeserpun kepada masyarakat." jelasnya

Lanjutnya untuk Sound System sendiri kapan dan bagaimana bentuknyapun saya justru bingung, setahu saya barang tersebut tidak pernah ada.

Ruslanto menegaskan bahwa Pemerintah Desa  Srikaton, bersama perangkat dan masyarakat setempat, secara tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka merasa dirugikan karena pemberitaan yang tidak berimbang dan tidak adanya upaya tabayun atau klarifikasi kepada pemerintah desa. "Kami meminta media tersebut untuk lebih profesional dalam mengelola informasi. Jangan asal membuat laporan hanya demi kepuasan pribadi atau kelompok," tandasnya. (Tri Sutrisno)

Berita Terkait