Presiden Jokowi: Perubahan Iklim, Ancaman Global yang Harus Diatasi Bersama-sama

 
Jumat, 12 Okt 2018  11:01

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya semua negara, baik maju maupun berkembang untuk bekerja sama.

Dalam pidatonya di Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 itu, Jokowi mengatakan kerja sama diperlukan lantaran seluruh negara saat ini menghadapi ancaman yang akan menerpa semua pihak, salah satunya dari faktor perubahan iklim.

"Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar di tengah dunia yang tenggelam," kata Jokowi di hadapan para hadirin yang mewakili 189 negara anggota IMF di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (12/10/2018) pagi.

Menurut Jokowi, belum lama ini Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam Panel Antar-Negara terkait perubahan iklim mengingatkan bahwa saat ini negara sudah mendesak untuk bertindak dalam skala besar mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Bahkan, Guterres juga mendorong agar seluruh negara menginvestasikan sebesar 400 persen per tahun untuk energi terbarukan.

Advertisement

"Saat ini kita sedang menghadapi ancaman global yang tengah meningkat pesat. Perubahan iklim, telah meningkatkan intensitas badai dan topan di AS hingga Filipina, sampah plastik di laut di seluruh penjuru dunia telah mencemari pasokan makanan di banyak tempat. Ancaman itu bisa kita tanggulangi jika kita bekerja bersama," tutur Jokowi.

Pada akhir pidatonya, Jokowi mengajak para pembuat kebijakan, termasuk para menteri dan gubernur bank sentral, untuk mendorong pemimpin negaranya masing-masing menyikapi kondisi saat ini dengan tepat.

Jokowi juga mengingatkan komitmen kerja sama dan koordinasi yang mesti terus ditingkatkan untuk sama-sama menghadapi tantangan di masa mendatang.

Berita Terkait