Oknum Ketua LMDH Kumpulrejo, Tuban, Diduga Kadali Ratusan Petani Hutan
Puluhan bahkan ratusan hampir sekampung warga Dusun Tiwian Desa Kumpulrejo Bangilan Tuban, tertipu oknum pegawai Perhutani yang bekerja sama dengan ketua paguyuban LMDH setempat.
Modus penipuan yang dijalankan dengan cara memberikan iming-iming terhadap warga dengan pemberian bantuan kebutuhan pertanian, seperti benih pupuk dan obat-obatan dengan sistem bayar berjatuh tempo.
Namun tanpa di sadari oleh puluhan bahkan ratusan petani penggarap lahan Perhutani, mereka terjerat piutang dan menanggung tagihan bulan oleh bank BJB TANDAMATA, ada juga yang dari bank BNI.
Warianto dan Darmono warga Dusun Tiwiwiyan, Desa Kumpulrejo Bangilan, dengan kecewa yang mendalam mereka memaparkan, awalnya para petani akan mengajukan pinjaman modal untuk keperluan pertanian, mereka merasa kaget mendapat keterangan penjelasan dari pihak bank, bahwasanya mereka tidak dapat mengajukan pinjaman di karena telah memiliki pinjaman yang statusnya kredit macet.
Jumlah pinjaman kredit yang mengalami macet jumlahnya variatif, ada yang nominalnya 45jt, ada juga yang mencapai 50jt.
Awalnya ratusan warga di kumpulkan di tempat atau gudang atas milik KASMANI untuk menerima sosialisasi dan melakukan penandatanganan berkas.
Advertisement
Usut punya usut, kejadian terjadi karena sejumlah sertifikat atas nama warga yang secara kolektif dari Perhutani telah di selewengkan untuk di jadikan agunan pinjaman terhadap bank.
Jumlah keseluruhan warga yang menerima sertifikat hak guna garap lahan Perhutani, mencapai +600 Kepala Keluarga.
“Warga hanya di berikan buku tabungan yang kosong tidak ada mutasi transaksi dan kartu atm yang tanpa di berikan nomer pin sandi penggunaannya” tambah Warianto dan Darmono.
Parahnya, hingga sekarang petugas penagih dari bank selalu mendatangi dalam rangka penagihan tunggakan angsuran.
Perkara keluhan dari para petani sudah pernah di laporkan ke Aph di tingkat polsek, dan telah di limpahkan ke polres, namun hingga saat ini belum ada titik terang penyelesainya.