Kebelet Nikah !! Jumlah ABG di Boyolali Akhiri Masa Lajang Naik Drastis, 75 % Karena Berbadan Dua Alias Hamil Duluan

BOYOLALI – Dijaman yang serba android saat ini tidak menutup kemungkinan banyak orang dari berbagai kalangan menjadi korban sosialita dan gaya hidup, bahkan tanpa mengenal batas umur. Sehingga berbagai bentuk kreasi sampai soal kebutuhan sehari-sehari pun banyak mudah tersaji praktis.

Bagi yang terjerat soal asmara pun, untuk mengakses sampai berkencan ria komunikasi makin dipermudah. Sehingga bukan berita yang membuat kaget lagi, dimana banyak orang-orang yang demam sosialita jika tidak terkontrol, akan mudah terjerumus mulai dari skandal perselingkuhan, sex bebas dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. 

Belum lagi dari berbagai pergaulan yang makin bebas, sehingga banyak pitutur-pitutur sebagai batasan untuk setiap orang dalam melangkah lambat laun kini makin luntur. Kalaupun terdengar seputar gosip atau berita miring soal gadis yang tiba-tiba perutnya berisi atau berbadan dua, maka bukanlah hal yang tabu lagi. Tindakan yang merugikan itu pada akhirnya tidak hanya berpengaruh pada gaya hidup saja, bahkan kini berbagai bentuk aspek semakin ditampilkan lebih vulgar dan enjoy saja. Sehingga sebuah tradisi budaya malu sebagai warga negara bermartabat pun makin meluntur. 

Menuai sorotan publik, entah unsur kebelet atau kondisi sikon yang bagaimana juga masih simpang siur, diketahui saat ini diwilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah terhitung dari data jumlah anak yang baru gede (ABG), makin ramai mulai dari seumur remaja hingga ABG yang mengajukan dispensasi nikah. Padahal dari umur rata-rata yang pengajuan, secara umum terbilang masih masa-masanya meneruskan study, atau minimal belajar mencari pengalaman secara mandiri bekerja untuk bekal masa depan. 

Tak tanggung-tanggung, kenaikan yang cukup tinggi saat inipun, padahal baru kurun waktu sejak bulan Januari-Juni 2023 kemarin. Tercatat kurang lebih 100 pasangan ABG sudah ajukan dispensasi untuk menikah lebih dini. 

Advertisement

Padahal di Boyolali sendiri terkait pengajuan dispensasi nikah oleh anak-anak pada 2022 lalu juga sudah tinggi. Dalam kurun waktu Januari-Desember, terdapat 170 pasang anak yang mengajukan dispensasi nikah. Untuk tahun 2022 ini, hal yang sangat memprihatinkan bagi para ABG itu tergesa-gesa nikah, selain alasan ekonomi juga karena dampak pergaulan, sehingga dari data pengajuan dispensasi sekitar 75% yang mau nikah karena faktor si gadis kondisi berbadan dua atau bunting duluan. 

Terpisah, saat dikonfirmasi awak media Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Ratri S. Survivalina menyampaikan bahwa sebelumnya pada tahun 2022 lalu, data jumlah anak yang mengajukan dispensasi nikah mencapai 170 pasang di Boyolali.

Ratri menambahkan, jumlah angka yang terbilang cukup tinggi, pada rincian data yang ada sejumlah 106 anak perempuan yang mau nikah sudah dalam kondisi hamil, lalu yang 64 sisanya belum hamil, yang lainya selebihnya mengajukan dispensasi karena alasan lain. 

“Sejak 2021 kami menjadi rujukan pengajuan dispensasi nikah. Sedangkan putusannya tetap di Pengadilan Agama (PA) Boyolali. Sementara untuk tahun ini hingga per Juni ada 98 pasang. Kondisinya yang sudah hamil 67 gadis remaja," Ujarnya kemarin.