Kasus pencabulan Anak di Bawah Umur Warga Muara Sugihan Banyuasin Jalan di Tempat, Keluarga Korban Minta Polisi Tegakkan Keadilan
Palembang, Aliansinews
Sejak Laporan Polisi tanggal (02/10/2023), Nomor: LP/B/583/X/2003/SPKT/Polda Sumatera Selatan sampai dengan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan) tanggal (08/12/23) Nomor: SP2HP//1448/ XII/2023/Ditreskrimum. Namun Kasus pencabulan anak (ruda paksa,red) d ibawah umur yang dialami inisial Al (13) warga Desa Julu Taro Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Banyuasin, diduga dilakukan oleh empat tersangka yakni inisial, Ra (16), De, Riz, dan Rid. Hingga saat ini diduga berjalan selama 7 (tujuh) bulan kasus ini jalan ditempat seperti hilang ditelan bumi, bahkan para tersangka masih belum dilakukan penahanan.
Bibi korban pencabulan, yakni Susanti (39) warga Muara Padang Karang Anyar, mengatakan, Sudah berjalan 7 bulan kasus ini belum juga ada perkembangan, memang tersangka ini sudah dipanggil tapi tidak dilakukan penahanan, dan juga sampai sejauh mana perkembangan kasus ini, pihak keluarga korban tidak diberi tahu.
“Kami keluarga korban minta keadilan kepada bapak polisi, biar jangan ada lagi kasus yang serupa seperti ini, kasus korban pemerkosaan dibawah umur," harapnya.
Lantaran perbuatan kotor itu, harapan masa depan si anak menjadi hilang, selain itu keponakan saya menjadi trauma yang berkepanjangan.
Advertisement
"Seperti contohnya saat korban sempat menonton TV tentang berita pemerkosaan, dimana wajah korban tampak pucat tangan gemetaran dan usai menonton berita TV tersebut korban ini langsung duduk menyendiri di pojokan sambil melamun,” ungkap Susanti kepada wartawan Selasa (23/04/24).
Pada pemberitaan sebelumnya dikutip dari berita online Sumsel.SahabatRakyat.com, bahwa ayah korban pencabulan yakni Sumadi (33) (Pelapor,red) didampingi Istri dan Umardani selaku Paman korban, Selasa malam (31/10/2023). Mengatakan bahwa kejadian pencabulan yang terjadi pada anaknya berawal sekitar tanggal 1 Oktober jam 12 malam, dimana korban Al keluar dari rumah menyusui anak adiknya, karena sudah satu jam Al tidak kunjung kembali kerumah akhirnya Sumadi berinisiatif mencari anaknya ditemani adik ipar.
“Saya pikir anak saya mau BAB, tapi sudah satu jam lebih tidak masuk lagi ke rumah jadi saya panik, saya cari keluar karena WC kami jauh di bawah diluar bukan dirumah. Kami cari di WC tidak ada, bertanya kepada tetangga tidak tau, sudah dicari kemana-mana masih tidak bertemu, jadi saya panik,” ujarnya.
“Ditemani adik ipar ketika kami mencari dijalan darat (belakang rumah), bertemulah dengan pelaku Ra, saya tanya dengan Ra “lihat Al dak?, katanya tidak” pas saya lihat kebelakang anak saya celananya sudah melorot semua, bajunya sudah compang-camping.