Advertisement

Kampung Rawa, Wisata Apung di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Kampung Rawa, Wisata Apung di Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
 
LIFESTYLE
Senin, 16 Jan 2017  14:40

Kemudian pada tahun 2010 setelah perselisihan antar kampung di kawasan Rawa Pening berhasil diselesaikan, disepakati dibentuk usaha bersama melibatkan kelompok-kelompok tani/nelayan, seluruhnya ada tigabelas kelompok, dan disepakati di Rawa Pening dibuat wisata yang bernama “Kampung Rawa”.

Pada tahun itu juga disepakati untuk melakukan pembangunan, dimulai dari studi banding keluar daerah di antaranya Wonosobo, Klaten, Yogyakarta, dan sebagainya. Dari hasil studi banding tersebut disimpulkan bahwa restoran-restoran di Kampung Rawa harus dibuat terapung. Dan bisa dilihat yang ada saat ini semua restorannya terapung, di mana kapasitasnya mampu menampung sekitar 300 orang, ada juga yang mampu menampung sampai 500 orang. Dan saat ini sudah ribuan pengunjung yang memadati Kampung Rawa setiap bulannya.

Jadi perwujudan dari visi-misi kami di antaranya untuk memberdayakan masyarakat yakni kelompok-kelompok tani/nelayan sebagai penunjang pariwisata. Alhamdulillah, ikan-ikan dari petani/nelayan semuanya kami tampung, tidak pernah sampai dibuang dan harganya tidak pernah rendah. Kami membeli ikan-ikan berdasarkan harga standar pasar.

Adanya peningkatan kesejahteraan ini mengundang perhatian pemerintah dan setiap tahun pemerintah memberikan bantuan benih ikan. Setiap kelompok tani kami berikan satu perahu dan hasil dari perahu itu dinikmati oleh kelompok masing-masing, bukan perorangan. Dan hasil kelompok-kelompok tersebut dikalkulasi setiap tahun sekali untuk kesejahteraan anggotanya.

Dari segi tenaga kerja, saat ini ada sekitar 120 orang yang bekerja di Kampung Rawa di mana 70 persen adalah warga desa sekitar Kampung Rawa. Maka dengan ini kami mohon bantuan dari semua pihak, khususnya kepada Lembaga Aliansi Indonesia, bahwa Kampung Rawa ini perlu dilindungi dan didukung. Begitu juga dengan para pengusaha dan pemerintah karena Kampung Rawa saat ini sudah menjadi ikon di Jawa Tengah dan dijadikan percontohan oleh daerah-daerah lain, di mana banyak yang datang ke Kampung Rawa untuk belajar atau studi banding.

Kemudian melihat perkembangan Kampung Rawa ini kami masih membutuhkan pemikiran-pemikiran dari pemerintah dan pengusaha-pengusaha untuk pengembangan lebih lanjut, karena diharapkan ke depannya Kampung Rawa menjadi pintu masuk ke Rawa Pening yang luasnnya 2700 hektar.

Kemudian bagaimana eceng gondok yang banyak terdapat di Rawa Pening ini dapat diambil dan dimanfaatkan untuk pupuk, pakan ternak maupun kerajinan selain misi untuk menyelamatkan Rawa Pening agar tidak menjadi daratan.

Kami pernah menyampaikan kepada Gubernur dan Bupati bahwa cara menangani eceng gondok di Rawa Pening ini adalah dengan melibatkan dan memberdayakan masyarakat. Ada empatbelas desa di sekitar Rawa Pening ini. Di mana jika tiap desa diberikan bantuan sapi oleh pemerintah maka itu dapat mengkonsumsi pakan hasil olahan eceng gondok sehingga dapat mengambil eceng gondok sampai ratusan ton tiap bulannya. Sayangnya hal itu belum terealisasi sampai saat ini sehingga saya berharap ada pengusaha yang merespons dengan berinvestasi.

Saya ingin tambahkan bahwa Kampung Rawa ini merupakan kawasan wisata yang tidak dimiliki oleh pribadi atau individu dan saya harapkan daerah-daerah lain yang punya potensi bisa mengadopsi apa yang kami lakukan dengan Kampung Rawa ini. Bahwa kerjasama dengan masyarakatpun bisa berjalan dengan baik asal masyarakat dilibatkan secara aktif dan ada keterbukaan.

<<
1
2
3
Berikutnya
Tampilkan Semua
TAG:
#rawa pening
#wisata
#semarang
#jawa tengah
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia