Digeruduk netizen pasca larangan nobar Piala Asia U-23, Harry Tanoe tutup kolom komentar di Instagram

Akun Instagram Harry Tanoesoedibjo, Executive Chairman of MNC Group, digeruduk netizen imbas pengumuman MNC yang melarang adanya nonton bareng (nobar) Piala Asia U-23.

Mereka langsung mengungkapkan kekecewaan mereka pada unggahan terbaru di Instagram @harry.tanoesoedibjo.

Banyak dari mereka yang tidak percaya jika nobar Piala Asia U-23 ternyata dilarang. Padahal saat ini euforia dan antusiasme masyarakat Indonesia mendukung Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 tengah tinggi.

Advertisement

Baca juga: MNC Larang Nobar Pertandingan Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Apalagi saat ini Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak semifinal melawan Uzbekistan pada Senin (29/4/2024). Tidak heran jika mereka benar-benar kecewa jika masyarakat dilarang mengadakan nobar mendukung Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024.

Mendapat serangan protes dari suporter dan warganet Indonesia, Hary Tanoesoedibjo sampai membatasi dan menutup komentar di akun Instagramnya.

Advertisement

"Sebelumnya ada ribuan komentar netizen yang sudah membanjiri postingan terbaru dari Chairman MNC Group tersebut," tulis unggahan akun Instagram @liga1talk yang dilansir Suara.com, Minggu (28/4/2024).

Dalam rilisnya, MNC menyebutkan pihak yang menyelenggarakan acara nonton bareng Piala Asia U23 2024 tanpa persetujuannya adalah dilarang.

"Bahwa MNC Group adalah satu-satunya pemegang eksklusif lisensi MEDIA RIGHTS dan official broadcaster dari AFC U23 Asian Cup 2024 di wilayah Negara Republik Indonesia," tulis MNC dalam rilisnya.

Advertisement

Baca juga: Dua WNI Disekap di Kamboja, KBRI Tak Bisa Berbuat Banyak

MNC dalam keterangan resminya menyebutkan mereka tetap memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin menyelenggarakan nonton bareng Timnas U-23 melawan Uzbekistan di semifnal nanti pada Senin 29 April 2024. Hal itu bisa dilakukan selama pergelaran nobar tidak memungut biaya kepada para penonton atau pengunjung, serta tidak beriklan atau menerima sponsor dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan (non-komersil).