Advertisement

Asal Usul Joko Budug atau R. Haryo Bangsal Beserta Jejak Petilasannya di Desa Sambirejo Sragen. Terowongan Bawah Tanah Saksi Bisu Hingga Sekarang !

Asal Usul Joko Budug atau R. Haryo Bangsal Beserta Jejak Petilasannya di Desa Sambirejo Sragen. Terowongan Bawah Tanah Saksi Bisu Hingga Sekarang !
Ketua BPAN LAI Sragen sekaligus Tokoh Media, Awi saat wisata religi di Petilasan Joko Budug Desa Sambirejo Sragen. (Dok)
SOLO RAYA
Minggu, 18 Des 2022  01:28

Dari sini keanehan muncul, dimana ketika jasad Joko Budug hendak di liang kubur yang dibuat itu. Setiap jasad Joko Budug mau dimasukkan liang lahat, selalu terjadi ukuran tempat tidak muat dimasuki hingga beberapa kali lamanya. Selain jasadnya selalu tidak bisa masuk lubang kubur, keanehan makin terjadi hingga penjangnya ukuran liang ditambah  mencapai 11 (sebelas) meter, namun tidak cukup juga dimasuki jasad. 

"Liang lahat itu tidak cukup besar untuk menampung jasad Joko Budug. Meski panjang liang lahat ditambah menjadi 11 meter, jasad Joko Budug tetap tidak bisa dimasukkan. Kemudian, dipanggillah spiritual keraton untuk mencari jawaban atas kejanggalan yang terjadi, dan menurut wangsit yang didapat sepepuh kerajaan, terdapat jawaban bahwa Joko Budug bersedia dimakamkan bilamana penguburannya berada satu liang dengan membawa calon istrinya yang tak lain putri raja yang dimenangkan dalam sayembara nya tersebut, ” terangnya.

Pada waktu itu, dipanggillah sesepuh Kerajaan untuk mendapatkan solusi. Hingga dalam wangsit jawaban agar Joko Budug bersedia dimakamkan asal bersama Calon Istrinya (anak Raja Pohan) di gunung Liliran tersebur bersama-sama. Dan sejak saat itu, Joko Budug tidak jadi dimakamkan di dekat Sendang Gampingan. Jasadnya kemudian dipindah ke Gunung Liliran yang berada tak jauh dari Kerajaan Pohan.

Berita kematian Joko Budug pada akhirnya didengar pula sampai ke Raja Majapahit. Diceritakan singkat entah alasannya apa, pada akhirnya Raja Majapahit kemudian memerintahkan orang-orangnya agar memindahkan jasad Joko Budug dari Gunung Liliran ke Kerajaan Majapahit.

”Jadi, petilasan Ki Joko Budug itu ada di Dusun Gamping dan Gunung Liliran. Sampai sekarang, dua tempat itu biasa menjadi rujukan warga untuk berziarah,” imbuhnya.

Satgassus BPAN LAI Sragen sekaligus praktisi spiritual, Sumeri saat wisata religi berkunjung dipetilasan Ki Joko Budug di Dusun Gamping, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Foto: dok/ist

Demikian cerita singkat Makam Joko Budug alias R. Haryo Bangsal dimana terletak di Desa Gampingan yang sekarang di sebut dukuh Gamping atau di Gunung Liliran, disitu hanya tinggal petilasan makam saja. Sampai sekarang Petilasan Makam Joko Budug (R. Haryo Bangsal) yang berada di Gamping maupun di Gunung Liliran banyak pengunjung yang ziarah terutama pada malam Jum’at Legi atau saat bulan Suro. (Tim)

Pemutar Video  

<<
1
2
3
4
Berikutnya
Tampilkan Semua
TAG:
#joko budug
#sejarah
#sragen
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia