Ketua DPW LGS Jabar Pupung Puryanto Dukung Kepemimpinan Bupati Sukabumi: Ajak Masyarakat Tidak Terjebak Narasi Negatif

 
Kamis, 24 Apr 2025  09:23

aliansinews.id - Sukabumi, Ketua DPW Lembaga Garuda Sakti (LGS) Jawa Barat, Pupung Puryanto, menyampaikan pandangan tegasnya dalam menanggapi berbagai kritik dan sinisme yang beredar di tengah masyarakat serta media sosial terkait kepemimpinan Bupati Sukabumi, Asep Japar.

Isu yang menjadi sorotan utama adalah kebijakan Bupati Asep yang kerap melibatkan Bupati Sukabumi sebelumnya, H. Marwan Hamami, dalam berbagai kegiatan pemerintahan, khususnya kegiatan budaya dan sosial kemasyarakatan.

Menurut Pupung, keterlibatan Marwan Hamami dalam kegiatan-kegiatan tersebut tidak seharusnya dipandang secara negatif, apalagi dijadikan bahan serangan politis. Ia menilai, langkah tersebut justru merupakan bentuk penghormatan terhadap tokoh yang telah berjasa dan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan Kabupaten Sukabumi.

“Langkah yang diambil oleh Bupati Asep Japar tidaklah salah. Wajar dan sah-sah saja jika beliau mengajak Bapak Marwan Hamami dalam berbagai kegiatan, terutama yang bersifat budaya dan sosial. Ini mencerminkan nilai luhur tradisi kita dalam menghormati yang lebih tua dan menghargai pengalaman serta ilmu dari pemimpin sebelumnya,” ujar Pupung saat dihubungi awak media, Kamis (24/5/2025).

Ia menambahkan, kesinambungan pembangunan daerah tidak hanya bergantung pada teknis kebijakan atau program kerja, tetapi juga berkaitan erat dengan etika pemerintahan, stabilitas politik, dan harmoni sosial. Menurutnya, Marwan Hamami adalah sosok yang memahami karakteristik masyarakat Sukabumi serta memiliki jaringan yang masih sangat relevan untuk mendukung agenda pembangunan.

Advertisement

“Kalau kita menilai secara objektif, melibatkan tokoh seperti Pak Marwan adalah keputusan yang bijak. Beliau masih sangat dihormati dan punya pengaruh positif di masyarakat. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut membuat kebijakan teknis, tapi juga harus mampu merangkul berbagai elemen masyarakat,” lanjutnya.

Pupung menegaskan bahwa keterlibatan Marwan Hamami hanya terbatas pada kegiatan lapangan, khususnya yang bersifat seremonial, budaya, dan sosial. Ia tidak terlibat dalam urusan teknis pemerintahan seperti perencanaan keuangan daerah maupun kebijakan strategis lainnya.

Karena itu, menurut Pupung, tudingan bahwa Bupati Asep Japar ‘diatur’ oleh pemimpin sebelumnya adalah tuduhan tidak berdasar dan sarat kepentingan politis.

Lebih jauh, Pupung mengajak masyarakat untuk tidak terjebak dalam narasi kebencian dan sinisme yang dibangun oleh kelompok tertentu dengan kepentingan politik sempit. Ia menyebut bahwa kritik yang konstruktif tentu diperlukan, namun harus didasari dengan niat membangun, bukan menjatuhkan.

Berita Terkait