Aliansi Indonesia: Terimakasih Kepada Pimpinan KPK Periode 2015-2019

 
Jumat, 20 Des 2019  15:04

Ketua Umum Aliansi Indonesia (AI) H. Djoni Lubis menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 yang hari ini Jumat, 20/12/2019, telah mengakhiri masa jabatannya.

"Setiap periode kepemimpinan KPK itu memiliki tantangannya tersendiri, tingkat kesulitannya tersendiri, dinamikanya tersendiri. Terlepas bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dan ditingkatkan dalam upaya pemberantasan korupsi, apa yang telah dilakukan oleh pimpinan KPK selama 3mpat tahun ini layak diapresiasi dan mendapatkan ucapan terimakasih," kata H. Djoni Lubis.

Advertisement

Untuk pimpinan baru yang akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore ini, H. Djoni Lubis berharap akan ada akselerasi yang signifikan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Korupsi Semakin Canggih

Baca juga: KPK Kantongi Nama Kepala Daerah yang Simpan Uang di Kasino Luar Negeri

Ketua Umum AI itu mengatakan bahwa modus korupsi beberapa tahun belakangan ini semakin canggih, itu dibuktikan dengan terungkapnya kasus-kasus korupsi melalui operasi tangkap tangan (OTT).

"Normalnya kan pengungkapan korupsi itu menindaklanjuti temuan atau laporan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), tapi pada kenyataannya pengungkapan kasus korupsi mayoritas melalui OTT yang bermula dari laporan masyarakat," ujarnya.

Baca juga: KPK Akan Lindungi Pelapor Kasus Korupsi dari "Orang Dalam"

Dengan UU KPK yang baru yang mengubah regulasi tentang penyadapan sebagai bagian penting pengungkapan korupsi, tantangan menjadi semakin berat bagi KPK.

Untuk itu, menurut H. Djoni Lubis, KPK tidak boleh dibiarkan sendirian.

"Seluruh lapisan masyarakat harus siap membantu KPK, edukasi tentang mengungkap kasus korupsi harus terus disampaikan kepada masyarakat, implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik harus ditingkatkan," imbuhnya.

Baca juga: KPK Kecewa Belum Ada Perbaikan Internal Garuda Indonesia Setelah Kasus Emirsyah Satar

Stop dan Cegah

Selain upaya pemberantasan, yang jauh lebih penting menurut Ketua Umum AI adalah pencegahan korupsi.

"Stop dan Cegah korupsi, itu yang jauh lebih penting. Tentang bagaimana mencegah korupsi tidak terjadi," jelasnya.

Baca juga: Terkait Suap di Dinas PUPR, KPK Panggil 7 Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim 2014-2019

Dan upaya pencegahan itu harus melibatkan partisipasi publik.

"Partisipasi publik dalam pengawasan sehingga ruang gerak korupsi semakin dipersempit," kata dia.

Namun partisipasi publik itu juga perlu dukungan dari aparat penegak hukum yang responsif dan obyektif.

"Jangan sampai laporan masyarakat justru berhenti di aparat penegak hukum. Jangan sampai laporan masyarakat dipeti-eskan, dan aparat penegak hukum justru jadi semacam pelindung bagi koruptor," tegasnya.

Berita Terkait