Advertisement

Untuk Kesejahteraan Rakyat, Presiden Jokowi: Pemerintah Hati-Hati Kelola Fiskal

Untuk Kesejahteraan Rakyat, Presiden Jokowi: Pemerintah Hati-Hati Kelola Fiskal
 
EKONOMI
Sabtu, 18 Ags 2018  20:09

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan, pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2019 akan dilaksanakan secara akuntabel.

Defisit anggaran dan rasio utang terhadap PDB akan dikendalikan dalam batas aman, sesuai ketentuan Undang-Undang.

“Pengelolaan utang lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko dan biaya, serta mengarahkan penggunaannya secara lebih produktif untuk program pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, serta pembangunan daerah,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2019, pada Rapat Paripurna DPR-RI, di Gedung Nusantara, Jakarta, Kamis (16/8) siang.

Presiden menegaskan, pada tahun 2019, Pemerintah tetap mengambil kebijakan fiskal ekspansif yang terukur, dalam rangka mendorong ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga:
Presiden Jokowi: Jaga Nilai Tukar Rupiah dan Defisit Transaksi Berjalan
Presiden Jokowi: Pasar Indonesia Jangan Dikuasai Mobil Impor

Kebijakan fiskal ekspansif secara proporsional, jelas Presiden, dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga kesinambungan fiskal ke depan.

“Hal ini ditunjukkan dengan defisit APBN yang semakin kecil dari 2,59 persen terhadap PDB (Product Domestic Bruto) pada tahun 2015 menjadi 2,12 persen tahun 2018, dan pada tahun 2019 akan diturunkan menjadi 1,84 persen,” ungkap Presiden Jokowi.

Ia menjelaskan, arah kebijakan APBN yang terkendali membuktikan bahwa Pemerintah selalu mengelola fiskal dengan hati-hati dan bertanggung jawab, serta mengarahkan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dan merata.

Baca juga:
Perkuat Cadangan Devisa, Presiden Jokowi: Setop Impor Barang Yang Tidak Strategis
Presiden Jokowi: Pemerintah Terus Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat dan Tuntaskan Kemiskinan..

Perbaikan kebijakan fiskal, lanjut Presiden, juga ditunjukkan dengan defisit keseimbangan primer yang pada tahun 2015 mencapai Rp142,5 triliun, turun menjadi hanya Rp64,8 triliun pada tahun 2018, dan terus diarahkan lebih rendah lagi menuju defisit Rp21,7 triliun pada tahun 2019.

“Dengan arah kebijakan fiskal itu, kita berharap akan dapat mencapai kondisi keseimbangan primer yang seimbang atau surplus dalam waktu dekat,” ujar Presiden.

1
2
Berikutnya
TAG:
#fiskal
#rakyat
#jokowi
Berita Terkait
Rekomendasi
Bogor Raya Rabu, 30 Apr 2025  23:33
Bogor Raya Rabu, 30 Apr 2025  22:58
Hukum Rabu, 30 Apr 2025  21:26
Bogor Raya Rabu, 30 Apr 2025  20:25
Bogor Raya Rabu, 30 Apr 2025  19:25
Bogor Raya Rabu, 30 Apr 2025  19:21
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  16:25
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  15:27
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  15:01
SUMSEL Rabu, 30 Apr 2025  14:56
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  14:16
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  13:45
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  13:38
BOGOR RAYA Rabu, 30 Apr 2025  13:22
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia