Advertisement

Sejarah: 18 Maret 1966, 15 Menteri Loyalis Bung Karno Ditangkap Soeharto

PROFIL & OPINI
Jumat, 18 Mar 2022  13:52
Sejarah: 18 Maret 1966, 15 Menteri Loyalis Bung Karno Ditangkap Soeharto
 

Hari ini 56 tahun yang lalu, 18 Maret 1966, Soeharto menangkap 15 menteri Republik Indonesia yang dianggap loyalis Soekarno. Penangkapan itu adalah buntut dari dikeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Surat itu berisi pesan kepada Soeharto untuk mengamankan situasi: ancaman kudeta dan demonstrasi. Alih-alih menertibkan keadaan, Soeharto justru memanfaatkan Supersemar untuk memberantas loyalis Soekarno. Karenanya, Soeharto dapat mengganti Soekarno sebagai presiden.

Soekarno dikenal sebagai tokoh bangsa. Perjuangannya memerdekaan bangsa begitu besar. Pun karismanya mampu membuat Indonesia dipandang sebagai bangsa besar nan bernyali. Kondisi itu berubah banyak ketika Indonesia mulai memasuki era 1960-an. Resesi ekonomi mulai menghantui Indonesia.

Baca juga: HPN 2022, Sekilas Sejarah Hari Pers

Segenap rakyat Indonesia menjerit. Harga bahan pokok naik tak karuan. Sedang sikap pemerintah justru sebaliknya. Pejabatnya banyak hidup bermewah-mewah. Kondisi itu berbanding terbalik dengan kondisi rakyat yang hidup makin susah. Buahnya, nada-nada protes muncul di mana-mana.

Mahasiswa pun menuntut Bung Karno tiga hal yang lazim dikenal sebagai Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura). Pertama, bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), Reshuffle Kabinet Dwikora, dan turunkan harga. Soekarno pun mendengar. Pada Jumat 11 Maret 1966, Presiden Soekarno memimpin sidang Kabinet Dwikora yang disempurnakan (Kabinet 100 Menteri) di Istana Merdeka, Jakarta.

Akan tetapi, Bung Karno tak sampai selesai. Ia meninggalkan Jakarta lebih awal dan mengungsi ke Istana Bogor. Keamanannya terancam karena aksi mahasiswa dan munculnya isu kudeta. Setelahnya, Bung Karno mengeluarkan Supersemar yang memberikan perintah kepada Komando Menteri Panglima Angkatan Darat, Soeharto untuk menjaga keamaan, tapi ia justru memanfaatkannya untuk lain hal.

“Berdasarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang ditandatangani oleh Bung Karno sendiri itulah jalan hidup Bung Karno berubah dan karier politiknya berakhir. Kesibukan Bung Karno pada akhir tahun 1966 dan awal tahun 1967 hampir tidak ada lagi. Ia hanya didampingi Ibu Hartini beserta dua putranya dan ditemani ajudan dan kawal pribadi, Bung karno berada di pavilyun Istana Bogor.”

Baca juga: IRJ Group dan Tommy Suharto sepakat bangun kerjasama bisnis berbagai bidang

“Tidak banyak lagi orang-orang yang datang termasuk teman-temannya. Bahkan secara nyata kelihatan benar betapa orang menjauhinya karena takut disebut pro Bung Karno. mereka yang tadinya dekat menjadi menjauh, bahkan ada yang mulai berteriak mencacinya guna menutupi keterlibatannya di masa lalu,” ungkap ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko dalam buku Sewindu Dekat Bung Karno (1988).

1
2
Berikutnya
TAG:
aliansi
sejarah
soekarno
soeharto
Formasi Indonesia Satu
Jaro Ade

Berita Terkait
1
2
3
4
5
6
7

Kades Prabumenang Bungkam saat ditanya Terkait Padat Karya Tunai Desa

Sumsel   Jumat, 29 Mar 2024  13:38

Pemdes Hujan Mas Abung Barat salurkan beras ke warga penerima

Lampung   Jumat, 29 Mar 2024  11:55

SMK Negeri 3 Palembang Meriahkan Ramadhan dengan Kegiatan Pesantren Empat Hari

Sumsel   Jumat, 29 Mar 2024  07:48

Prestasi Gemilang, 38 Siswa SMA Negeri 17 Palembang Diterima di PTN Melalui SNBP

Sumsel   Jumat, 29 Mar 2024  07:35

Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Pastikan Perangkat Desa Terima Gaji Sebelum Lebaran

Sumsel   Jumat, 29 Mar 2024  07:25

Bupati Sukabumi Sampaikan LKPJ Bupati Tahun 2023 Pada Rapat Paripurna DPRD

JABAR   Jumat, 29 Mar 2024  06:00

Forum Pelajar OKU Timur Resmi Dilantik, Berikut Pesan Bunda Literasi OKU Timur

OKU TIMUR   Jumat, 29 Mar 2024  03:15

Perumda Pasar NKR lakukan pendekatan Pedagang Pasar Kutabumi agar Terima Direlokasi

BANTEN   Jumat, 29 Mar 2024  00:57

Memasuki H 10 Hari Raya Idul Fitri Masyarakat Harus Waspada

DAERAH   Jumat, 29 Mar 2024  00:44

Proses pembongkaran bangunan gedung Pasar Anyar ditargetkan selesai dalam waktu 1,5 bulan

BANTEN   Jumat, 29 Mar 2024  00:31

Pemdes Tanjung Jaya Kec. Sungkai Barat salurkan BLT DD TA 2024 ke warga penerima manfaat

LAMPUNG   Kamis, 28 Mar 2024  22:40

Jalin sinergi Forkopimda Dan PJ Bupati Lampung Utara adakan acara BUKBER

LAMPUNG   Kamis, 28 Mar 2024  21:17

Intruksi Kapolda Sumsel Di Abaikan Copot Kapolsek Babat Toman

SUMSEL   Kamis, 28 Mar 2024  21:09

DPD BPAN-LAI Sumsel Ungkap Dugaan Penggelembungan Suara di PPK Air Sugihan

SUMSEL   Kamis, 28 Mar 2024  14:14

Ramadhan Penuh Makna di SMP Tamansiswa: Kolaborasi Hangat dengan OCBC Syariah Palembang dan..

SUMSEL   Kamis, 28 Mar 2024  12:48

Berbagi Kasih, Membangun Harapan: SMK Tamansiswa 1 Palembang Torehkan Semangat Sosial

SUMSEL   Kamis, 28 Mar 2024  10:31

Pemkab Tangerang "Siap datangi " POPDA Banten di Kota tangerang

BANTEN   Kamis, 28 Mar 2024  10:30

i52 peserta pelajar SMA/SMK ikuti Program " Sehari jadi walikota "

BANTEN   Kamis, 28 Mar 2024  07:41

Disindir Mahfud soal Mahaguru Hukum Tata Negara, Yusril Beri Jawaban Menohok

NASIONAL   Rabu, 27 Mar 2024  23:45

Gugatan Anies-Ganjar Senada, Tim Hukum Prabowo-Gibran Matangkan Jawaban

NASIONAL   Rabu, 27 Mar 2024  23:12

SBY: Jangan Lukai Hati Rakyat yang Menghendaki Prabowo Jadi Presiden

NASIONAL   Rabu, 27 Mar 2024  21:23

Ganjar Tolak Tawaran Jadi Menteri, Gibran: Siapa yang Nawarin?

NASIONAL   Rabu, 27 Mar 2024  20:17

Diduga Membuat Oli Palsu, Kemendag Diminta Tindak PT. Nusantara Dua Kawan

EKONOMI   Rabu, 27 Mar 2024  18:16

Operasi Pekat 2024, Polrestabes Palembang Sita Lebih 1/2 Kilogram Sabu, Gulung 27 Pelaku Narkoba..

SUMSEL   Rabu, 27 Mar 2024  18:14

Kades Desa Mardiharjo Jarang Ngantor, Saat Dana Desa Cair Jadi Pertanyaan

SUMSEL   Rabu, 27 Mar 2024  15:57
Selengkapnya
Bagikan Facebook
Bagikan X
Bagikan Whatsapp
Bagikan Telegram
Copy Link