Advertisement

Program PTSL Panitia Di Desa Mlaten Demak Minta Pengaju Sertifikat 600 Ribu Hingga 1 Juta Rupiah

Program PTSL Panitia Di Desa Mlaten Demak Minta Pengaju Sertifikat 600 Ribu Hingga 1 Juta Rupiah
 
JATENG
Selasa, 15 Ags 2023  18:30

Demak -- Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) masih saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, praktek tersebut diduga terjadi di Desa Mlaten Kecamatan Mijen Kabupaten Demak yaitu PTSL tahun 2021.

Beberapa warga mengeluh dan merasa ditipu karena sertifikatnya tidak jadi, ini disebabkan kurang transparannya pemdes dan panitia, sehingga para warganya merasa resah atas  kinerja aparatur desanya.

Beberapa warga desa Mlaten, Mijen mendatangi Rumah Rakyat Aliansi Indonesia DPD Jawa Tengah yang kebetulan ditemui langsung oleh ketua DPD Jateng Yoyok Sakiran, mereka menuturkan bahwa PTSL di desanya penarikan dana tidak sesuai hasil musdes, yaitu sampai Rp. 2.250.000,- padahal menurut musdes cuma Rp.600.000,-.

Disamping itu banyak yang ikut dalam PTSL akan tetapi sertifikatnya tidak jadi, hal ini disampaikan oleh M, bahwa setifikatnya tidak jadi, padahal sudah membayar Rp.600.000,- kepada panitia di Kantor Desa.

"Padahal saya sudah membayar Rp.600.000,- dan juga menyerahkan persyaratan yang di minta oleh panitia", ungkapnya.

"Setelah ada pembagian sertifikat, saya dan beberapa warga pemohon tidak mendapatkan sertifikat, dengan alasan sertifikatnya tidak jadi," imbuhnya.

"Saya tidak terima, ini harus diproses secara hukum," tutupnya.

Sementara itu Yoyok Sakiran selaku Ketua DPD Jateng Aliansi Indonesia, sangat menyayangkan adanya kasus seperti itu.

"Kasus seperti ini seharusnya jangan sampai terjadi, PTSL adalah program pemerintah pusat, yang semestinya para pemdes harus memperhatikan, eh kok malah memanfaatkan, ini sangat saya sayangkan," ucapnya.

1
2
Berikutnya
TAG:
#demak
#ptsl
#mlaten
#mijen
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Oknum Kades di Katingan diciduk Polisi
KALTENG | Selasa, 06 Mei 2025  18:38
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia