Advertisement

Presiden: Jangan Sampai Pelajar-Pelajar NU Terjebak Jadi Ahli Hoax

Presiden: Jangan Sampai Pelajar-Pelajar NU Terjebak Jadi Ahli Hoax
 
NASIONAL
Jumat, 21 Des 2018  22:44

Presiden Joko Widodo (Jokowi) percaya bahwa Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) memiliki peranan penting dalam mempersiapkan kader-kader NU untuk menjadi manusia-manusia terbaik di Republik ini.

“Jangan sampai pelajar-pelajar NU malah terjebak menjadi ahli hoaks,” kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tahun 2018, Jumat, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12) pagi.

Pelajar-pelajar NU, lanjut Presiden, harus menjadi ahli-ahli robotik, mengerti masalah yang berkaitan dengan artificial intelligence, mengerti dengan hal-hal yang berkaitan dengan internet of thing, ngerti dengan hal-hal yang berkaitan dengan blokchain dan cryptocurrency, virtual reality karena memang kita harus merespon secara cepat perubahan-perubahan global yang terjadi sekarang ini.

Menurut Presiden, dibutuhkan sebuah moralitas dengan standar yang tinggi dalam menghadapi dunia yang bergerak begitu dinamis.

Presiden Jokowi memberikan contoh mengenai banyaknya isu di media-media sosial yang menyebut dirinya simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, PKI itu dibubarkan tahun 1965-1966, sementara dirinya lahir tahun 1961.

“Umur saya berarti baru 4 tahun. Masih balita saya sudah ditunjuk-tunjuk PKI. Logikanya enggak masuk,” ujar Presiden.

Tapi, menurut Presiden Jokowi, ada 9 juta orang yang percaya mengenai itu. Logikanya tidak masuk, tapi 9 juta lebih percaya mengenai itu. Bukan hanya itu, isu itu juga bisa lari, bukan Presiden Jokowi tapi orang tuanya, kakek neneknya.

Padahal, lanjut Presiden, sekarang ini gampang sekali. IPPNU ada di Solo, IPNU ada di Solo, ya dilihat saja nanti di masjid di dekat rumah dirinya. Tanya masjid dekat rumah bapak-ibu atau kakek-neneknya

Presiden menjelaskan, di era keterbukaan seperti ini apa ada yang bisa di tutup-tutupi. Gampang sekali. Semua organisasi, ormas Islam ada di Solo. Tidak ada yang bisa ditutup-tutupi tetapi kejadiannya adalah di media sosial ini betul-betul gambar yang mengandung ujaran kebencian sangat banyaknya.

1
2
Berikutnya
TAG:
#jokowi
#pelajar nu
#hoax
Berita Terkait
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
7
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia