Pjs Bupati Prof Edwar Resmi Tutup Pagelaran Seni Budaya Dalam Rangka HGN 2024
Aliansi Indonesia - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pagelaran Seni Budaya Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang dilaksanakan dari tanggal 20-21 November 2025 di Lapangan Kecamatan Buay Madang Timur.
Usai dibuka di hari pertama Rabu, 20 November 2024 lalu, Acara Pagelaran Seni Budaya ini ditutup di hari kedua (Kamis, 21/11/2024) oleh Pjs. Bupati OKU Timur Prof. Dr. H. M. Edwar Juliartha, S.Sos., M.M didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ir. H. Dodi Purnama, S.T. M.M dan Camat Buay Madang Timur M. Andrie, S.IP.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Sekretaris Dinas Ir. H. Dodi Purnama, S.T., M.M. mengutarakan Program Pagelaran Seni Budaya tersebut merupakan program tahunan yang diselenggarakan dalam memeriahkan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024, di samping itu ada juga Festival Sebiduk Sehaluan yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Advertisement
"Terimakasih kepada Bapak Pjs Bupati OKU Timur Prof Edwar Juliarta yang menyempatkan diri hadir dan membuat acara Pagelaran ini lebih meriah. Kegiatan ini diikuti oleh 40 Sanggar Budaya yang dikelola atau dibina oleh sekolah. Semua sanggar akan kita berikan uang pembinaan Rp.3000.000 sebagai apresiasi atas partisipasinya", kata Dodi Purnama.
Dalam bimbingan dan arahannya, Pjs. Bupati OKU Timur Prof. Dr. H. M. Edwar Juliartha, S.Sos., M.M mengungkapkan apresiasi untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur yang senantiasa menjaga kelestarian seni dan budaya melalui Pagelaran yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2024.
"Kabupaten OKU Timur ini merupakan daerah yang kaya akan kesenian dan budaya, sebagai putra daerah saya tetap bangga dengan adat budaya yang terus terjaga kelestariannya. Meskipun berbeda-beda namun tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan serta toleransi yang tinggi. Catatan penting, di OKU Timur ada 9 suku besar dan ada juga 9 bahasa yang harus terus dijaga", ungkap Prof. Edwar.
.
(Lena)