Pemdes Kebongulo Musuk Boyolali dikeluhkan Soal Pelayanan, Pria Muda Ini Mengadu ke Ganjar Melalui Twiiternya

BOYOLALI –Kejadian bermula dari seorang pria muda asal Yogjakarta dan pemilik akun, Muhammad Rizal Adiningrat, dimana mempunyai pujaan hati wanita asal Musuk Boyolali. Namun semangatnya jadi agak kendur gara-gara bolak balik hendak mengurus surat untuk pernikahan hingga beberapa kali tak kunjung kelar.
Bukan soal kendala atau apapun, kecewa hingga keluhnya dimana dia dan calon istrinya bernama Sisri setiap datang ke kantor Pemerintahan Desa Kebon Gulo, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali sekira pukul 08.00 WIB-09. 00 kondisinya masih kosong belum ada perangkat yang datang.
Mengupayakan waktu pagi karena waktu dikejar harus bekerja, hingga selalu menunda pengurusan surat akhirnya.
“Pada hari Selasa (23/5) saya kembali lagi kesana (kantor desa), tapi masih kosong. Akhirnya saya ke pasar. Setelah dari pasar, saya ke sini lagi sekira pukul 09.00. Tapi belum ada orang, saya panggil-panggil tidak ada. Akhirnya saya menunggu sekira 10 menitan juga,” jelasnya kemarin.
Usai 10 menitan menunggu tak berselang lama, seorang perangkat hadir, status Kasi Pemerintahan Desa Apri Widiyati tiba. Kemudian menanyakan maksud kedatangan dan Perangkat desa tersebut lantas mengarahkan keduanya untuk menemui petugas pencatat nikah (PPN) Desa Kebon Gulo.
Baca juga: Lagi-lagi Aparatur Desa di Laporkan, Sosok Bayan di Musuk Boyolali Ini Diduga Tilep Pajak PBB
Atas petunjuk dia pun mendatangi PPN, namun yang bersangkutan juga tidak ada. Merasa tidak mendapat pelayanan dengan baik, Rizal sempat mencari kotak kritik dan saran tetapi tidak menemukan.
Usai dari kantor Pemdes tersebut niatnya timbul dan mencoba membuka website pemkab untuk menyampaikan kritik juga uneg-unegnya diakun twitternya. Sebagai pegiat atau medsos, keluhan soal pelayanan kantor Desa Kebon Gulo, tersebut akhirnya disonding ketwitter akun pelayanan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lalu men-tag langsung akun orang nomor satu di Jateng tersebut.
""Ide saya untuk mengkritik positif berharap ada perbaikan pelayanan. Jika memang tidak ada petugas di kantor, bisa diberikan keterangan. Selain itu, agar desa tersedia kotak kritik dan saran, syukur website aduan dan profil desa untuk perbaikan pelayanan desa,"" terangnya
Baca juga: Bakal Nyaleg 2024, Sejumlah Tujuh Kades di Klaten Mengundurkan Diri Bareng-bareng
Kebetulan saat itu berbarengan saat Ganjar mengunggah video pendek tentang capaian Pemprov Jateng yang mendapat penilaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK yang diunggah pada Selasa (23/5) malam. Kemudian, pemilik akun tersebut menuliskan di kolom komentar.