Menguak Kabut Hitam Ritual Seks di Gunung Kemukus Sragen Jawa Tengah dan Sekilas Kisah Perjalanan Pangeran Samudro

Penampakan Makam Pangeran Samudro dari depan pintu masuk sebelum direhab beberapa waktu lalu. (foto: Dok/Spiritual Abah Salam dan Eka Awi Ketua BPAN LAI SRAGEN)
SRAGEN – Ritual seks untuk mencari kekayaan di Gunung Kemukus, Desa Pendem Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mungkin sudah bukan menjadi rahasia umum lagi. Tempat itu dikenal sebagai tempat pemujaan mencari kekayaan. Satu hal yang membuat pemujaan Gunung Kemukus terkenal yakni ritual seks berzinah bukan dengan pasangan di tempat itu sebagai syarat mendapat kekayaan.
Kabarnya, setiap peziarah harus berziarah ke makam Pangeran Samudra sebanyak tujuh kali pada Kamis pahing atau Kamis wage atau pada hari-hari, dan bulan yang diyakini baik. Mereka melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang bukan suami atau istrinya.
Konon bila ingin mendapatkan kekayaan mesti berzinah selama 7 kali, kemudian setelah itu ada ritual-ritual lainnya. Ritual seks itu biasa dilakukan pada Jumat pon. Hingga pada akhirnya, ritual seks itu yang berimbas pada suburnya prostitusi di kawasan itu. Bila menyambangi kawasan itu pada Jumat pon akan menemukan warung remang-remang dengan PSK yang siap melayani sebagai bagian ritual.
Setelah melakukan hubungan intim dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya, mereka berdua harus bertemu lagi, jika berhasil lalu melakukan selamatan dan syukuran di Gunung Kemukus.
Tapi seperti dikatakan Ketua BPAN (Badan Penelitian Aset Negara) Aliansi Indonesia Cabang Kabupaten Sragen Eka Awi mengatakan, mereka yang melakukan ritual seks untuk kekayaan itu adalah aliran sesat. Perlu dibedakan antara peziarah ke makam Pangeran Samudro dan para pelaku aliran sesat ritual seks.
“Apakah ritual seks bebas diizinkan? Ziarah silakan, ritual seks bebas jangan,” tegasnya.
Menurut Eka Awi, sebenarnya tidak pernah ada syarat ritual seks seperti itu.
“Peziarah cukup datang dan langsung menuju ke makam. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan berziarah, lalu dipersilakan masuk ke dalam ruangan tempat Pangeran Samudera dan ibu tirinya, Ontrowulan. Setelah itu pulang ke rumah,” katanya.


