Keracunan Massal Jumat Berkah di Purwakarta, Polisi Periksa Juru Masak dan Pengurus Masjid

Satreskrim Polres Purwakarta memeriksa sejumlah saksi, di antaranya juru masak dan pengurus masjid, dalam kasus keracunan massal yang dialami ratusan warga akibat makanan yang dibagikan pada Jumat berkah di Mesjid Al-Hidayah, Purwakarta.
Aksi Jumat berkah yang telah berlangsung selama dua tahun di lokasi tersebut hanya menyediakan nasi, sementara telur dan mie dikirim dari wilayah Kecamatan Purwakarta Kota.
Pemeriksaan dilakukan oleh petugas dari Resmob Satreskrim Polres Purwakarta terhadap sejumlah saksi. Keracunan diduga dipicu oleh nasi kotak yang dibagikan oleh donatur setelah salat Jumat dengan tema Jumat berkah.
Warga mulai merasakan gejala keracunan beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut.
Demi mengungkap asal dan penyebab pasti, jajaran Satreskrim Polres Purwakarta turun tangan. Mereka menjemput bola dengan melakukan pemeriksaan saksi-saksi ke rumah masing-masing, termasuk juru masak, pembungkus, donatur, hingga pengurus masjid atau dewan kemakmuran masjid (DKM).
Baca juga: Yayasan Preman Berbagi Makanan di Sekitar Pangkalan Ojeg Warung Nangka Kecamatan Ciawi
Terungkap bahwa aksi Jumat berkah ini sudah berlangsung selama dua tahun terakhir yang dilakukan oleh donatur tetap warga setempat, tepatnya di sekitar Mesjid Al-Hidayah.
Namun, warga di sekitar masjid hanya menyediakan nasi, sementara telur dan mie sudah siap santap dikirim dari wilayah Purwakarta oleh donatur tersebut. Warga sekitar hanya membungkus dan membagikannya.
"Kejadian ini, Ibu Hajah Dian atau Bapak Irfan setiap hari Jumat biasa mengadakan Jumat berkah nasi kotak. Ini sudah berjalan kurang lebih dua tahun, sukarela, dan dia mengambil tema Jumat berkah," ungkap Supena, pengurus masjid Al-Hidayah, Sabtu (18/11/2023) sore.
Baca juga: Yayasan Preman berbagi makanan di sekitar pangkalan ojek Muara Jaya dan Pasir Muncang Caringin
Lanjutnya, "Ini baru pertama kali terjadi, saya tidak tahu bahan yang salah atau apa, saya tidak makan. Nasi boks 250, pastinya tidak tahu info dari penyedia yang mengemas 250 boks. Seperti biasa, ibu-ibu masak nasi di sini, tetapi lauknya telur balado dan mi itu dimasak di Purwakarta. Tidak tahu yang jelas, Ibu Hajah Dian yang mengirim ke sini."