Kasus Pembunuhan Usai Open BO Remaja di Sukoharjo Terungkap, Pelaku Ternyata Residivis Curanmor
SUKOHARJO – Tak butuh waktu lama, jajaran Polres Sukoharjo bersama Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan E, 14, siswi SMP negeri di Kota Solo yang ditemukan tewas di lahan kosong Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin malam (23/1/2023).
Data yang dihimpun, pelakunya tak lain Nanang Tri Hartanto, 21, asal Jogjakarta. Ditangkap di kawasan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa sore (24/1/2023), saat hendak melarikan diri ke Kalimantan.
Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelaskan, pelaku kesehariannya bekerja sebagai manusia silver. Biasa mengamen di lampu merah kawasan Kartasura, Sukoharjo. Dia diketahui juga indekos di Kartasura.
“Usai membunuh korban, pelaku hendak kabur ke Kalimantan. Tempat anak dan istrinya tinggal. Rencananya gagal karena terlebih dahulu ditangkap. Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku adalah residivis kasus curnamor (pencurian kendaraan bermotor) di Bantul (DI Jogjakarta). Belum lama ini keluar dari penjara,” ungkap kapolres saat gelar perkara di Mapolres Sukoharjo, Rabu (25/1/2023).
Kasus pembunuhan bermula saat korban dan pelaku hohohihe via aplikasi perkencanan alias Open BO, Senin (23/1/2023). Disepakati mereka bertemu di salah satu hotel di Kartasura. Setelah sepakat, korban menghubungi teman wanitanya, NTO, 18, asal Kecamatan Baki, Sukoharjo sekira pukul 15.00.
Korban minta diantarkan ke hotel yang telah disepakati. Kemudian korban diantar tiga temannya, menggunakan mobil Honda Jazz. Setiba di sekitar hotel, korban turun dan menemui seorang lelaki.
“Saat bertemu, pelaku mengatakan hotel sudah penuh. Korban kemudian diajak pindah ke kos pelaku di Kartasura,” imbuh kapolres.
Akhirnya mereka berdua berboncengan ke kos pelaku, naik sepeda motor Yamaha Mio warna hitam. Setiba di kos, mereka hohohihe. Di tengah asyik masyuk, tiba-tiba korban minta berhenti. Alasannya durasi “main” yang disepakati di awal kelar. Jika ingin menambah durasi, pelaku harus membayar dua kali lipat.
“Mendengar hal itu, korban jadi emosi dan jengkel. Berawal dari rasa dongkol ini, pelaku berencana menghabisi korban. Kemudian menawarkan mengantarkan korban (pulang ke rumahnya) di Sukoharjo,” beber kapolres.
Bukannya diantar pulang, pelaku justru membawa korban ke lahan kosong di belakang tempat karaoke KCRI, Desa Pandeyan, Grogol. Di sinilah pelaku meluapkan emosinya.
“Pelaku membekap korban, lalu menusukkan pisau yang sudah dibawa dari kos-kosan di bagian dada. Pelaku juga menusuk leher korban menggunakan obeng sekira tujuh sampai sembilan kali,” imbuh AKPB Wahyu.
Tusukan di leher inilah yang kemungkinan besar membuat nyawa korban melayang. Setelah korban tersungkur, pelaku kabur sembari mengambil ponsel beserta uang yang sudah dibayarkan sebelumnya.
Di tengah jalan, pelaku membuang barang bukti obeng dan tas korban di jembatan kawasan Semanggi, Pasar Kliwon. Kemudian pulang dan meninggalkan motornya di kos. Lalu bergegas naik bus jurusan Surabaya, Jawa Timur.
“Hasil penyelidikan tim resmob, wajah pelaku tertangkap kamera CCTV hotel di Kartasura saat bertemu korban. Petugas kemudian memburu pelaku. Dan berhasil ditangkap di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (24/1/2023) sore, sekira pukul 17.00. WIB, kepolisian berhasil menemukan pelaku di daerah Waru Sidoarjo, Jawa Timur. Rencananya pelaku hendak kabur ke Kalimantan,” ungkap kapolres.
Atas tindakan sadis tersebut, pelaku akan dijerat pasal berlapis. Yakni Pasal 338 dan 339 KUHP tentang Pembunuhan. Kemudian Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Serta Pasal 365 KUHP dan UU Perlindungan Anak. “Ancamannya penjara seumur hidup hingga hukuman mati,” tegas kapolres.
Sementara itu, pelaku Nanang Tri Hartanto mengira korbannya sudah berusia dewasa. Dia juga mengaku, baru sekali ini berkencan via aplikasi. “Saya tidak tau kalau masih di bawah umur. Kalau tahu, tidak akan saya kencani,” ujarnya.
Kronologi pembunuhan siswi SMP Nafsu Birahi Butakan Akal, berawal dari aplikasi kencan Open BO.
Pelaku Nanang Tri Hartanto bertemu korban E di hotel kawasan Kartasura, Senin (23/1) pukul 15.00. Karena kamar penuh, korban diajak “main” di kos pelaku di Kartasura.
Usai main pelaku emosi karena tak puas dengan pelayanan korban. Mengambil pisau di kos lalu disembunyikan di jok motor Yamaha Mio warna hitam.
Malam harinya, pelaku memboncengkan korban dan berdalih mengantar pulang. Tapi malah diajak ke lahan kosong di Desa Pandeyan, Grogol.
Di TKP pelaku menusuk dada korban dengan pisau.
Belum puas, pelaku menusuk leher korban dengan obeng 7-9 kali.
Sadar korbannya tewas, pelaku kabur membawa HP dan uang korban. Lalu membuang obeng dan tas korban di jembatan kawasan Semanggi, Pasar Kliwon.
Tiba di kos, pelaku meninggalkan motor lalu naik bus menuju Surabaya, Jawa Timur.
Pelaku ditangkap polisi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa sore (24/1) pukul 17.00. (ras/bgs)
Editor: Awi
