Jadi Korban Investasi Bodong dan Arisan Online, Emak-emak Ini Lapor ke Polisi. Korban Rugi Ratusan Juta Nggak Cair
Para korban arisan dan investasi `Magenta` di Rembang lapor polisi, Senin (30/5/2022) pagi. (Foto: dok)
REMBANG - Sebanyak 15 warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ramai-ramai melapor ke pihak kepolisian. Belasan warga ini mengaku sebagai korban arisan online `Magenta` yang mereka ikuti, dengan total kerugian diklaim mencapai ratusan juta rupiah.
Belasan warga tersebut datang ke Mapolres Rembang pukul 10.28 WIB tadi. Mereka tiba sembari membentangkan foto yang diduga sebagai owner atau pemilik arisan `Magenta`.
Salah satu korban yang tidak bersedia disebutkan namanya menjelaskan, dia bersama teman-temannya datang ke Mapolres Rembang untuk melaporkan dugaan kasus penipuan atas arisan dan investasi `Magenta` yang mereka ikuti. Para korban merasa diabaikan oleh owner arisan `Magenta` yang berinisial F, warga Kecamatan Rembang.
"Hari ini saya sama temen-temen korban investasi bodong dan arisan bodong, Arisan Magenta, melapor ke polres," ujarnya ditemui di Mapolres Rembang, Senin (30/5/2022).
Para korban mengaku sudah menyetor senilai total ratusan juta rupiah, tetapi tidak ada kejelasan soal arisan serta tanggung-jawab dari F. Dari 15 orang yang melapor, tiga di antaranya merupakan korban yang ikut arisan, sementara sisanya korban yang ikut investasi.
"Yang investasi 12 orang (kerugian) kurang lebihnya Rp 800 jutaan, kalau yang arisan 3 orang (kerugian) Rp 100 juta lebih. Ini sudah laporan ke polres," ungkap wanita yang enggan disebutkan namanya ini.
Baca juga: Kasus Penipuan Calon Pegawai PDAM Demak, Korban Tidak Puas Dengan Vonis Terhadap Nurwito
"F ini menjanjikan keuntungan dari arisan dan investasi (Magenta) itu, sudah ada perjanjian juga tetapi setelah tanggal yang ditentukan ternyata nggak cair," imbuhnya.
Wanita tersebut menambahkan, jumlah peserta arisan `Magenta` yang dikelola oleh F ini sebanyak 80 orang. Namun jumlah korban secara pasti, dirinya mengaku tidak tahu, sebab beberapa di antara korban ada yang lebih memilih diam.