Inilah Sosok Kholid Maqdir, Nelayan Banten yang sudah Menghancurkan Mimpi Oligarki di Laut Utara

AliansiNews.ID-Kabupaten Tangerang Kholid Maqdir kini telah mejadi buah bibir, kejujuran, keluguannya serta semangatnya membela ribuan nelayan soal pagar laut mampu menarik perhatian Presiden Prabowo. Tak heran sejumlah Mentri, Kepala Daerah, Kepala Lembaga, Aparat penegak hukum, serta instrumen lainnya sibuk mengentaskan persoalan pagar laut.
Cara berpikir Kholid memang berdeda dengan kebanyakan nelayan lainnya, seperti terciptaNYA laut menurutnya untuk mempersatukan, bukan untuk memisahkan. Kerangka berpikirnya diperkuat beberapa peristiwa pembelaannya terhadap nelayan yakni ketika adanya pembangunan Pantai Indah kapuk (PIK 1) Tahun 2015. Saat itu pasir laut Tangerang dikeRuk untuk mendukung reklamasi. Saat itu Gubenur DKI dipimpin oleh Basuki Tjahya Purnama (Ahok-red), dirinya nya harus berususan dengan pengadilan hingga akhirnya, Gugatannya pun menang reklamasi dibatalkan sering denganterpilihnya Anis Baswedan sebagai Gubenur DKI tahun 2018.
Inilah Sosok Kholid, usai viral isu pagar laut Tangerang, Banten hingga naik ke isu nasional. Kholid kini dianggap bak pahlawan di desanya.
Kholid adalah nelayan dari Desa Kronjo, Kecamatan Pontang, Serang, Banten. Ia merupakan salah satu nelayan yang terkena imbas keberadaan pagar laut yang membentang pesisir Pantai Kabupaten Tangerang, Banten yang diketahui memiliki panjang hingga 30,16 km.
Ia dicap sebagai nelayan berwawasan luas dan memiliki kecakapan bicara yang baik. Hal itu terbukti saat Kholid tampil di Indonesia Lawyer Club beberapa waktu lalu. Beberapa nama yang selama ini menjadi momok menakutkan Ia singkapkan mulai ali Hanafi, Gozali, Engcun,Memed dan sejumlah kroni korporasi.
Advertisement
"Saya akan lawan sendiri kalau negara tidak berani, saya akan kerahkan rakyat Banten",ujarnya dalam tayangan tersebut.
Kholid terlihat cerdas dengan kritiknya terhadap pagar laut. Ia bahkan membantah sejumlah analogi yang menyebut nelayan sendiri yang membangun pagar laut untuk menahan abrasi, padahal hal itu mustahil menurut Kholid karena butuh uang Rp5 miliar untuk menyediakan 5 juta bambu.
Selama enam bulan terakhir, Kholid memperjuangkan agar pagar laut dibongkar lantaran membuat susah hidup nelayan. Akibat pagar itu, nelayan harus memutar jauh sehingga mengeluarkan uang solar lebih untuk mencari ikan.
Pergerakan perjuangan Kholid sedikit demi sedkit mulai direspon pemerintah, Lantamal mulai mengirimkan pasukannya atas intruksi Presiden Prabowo untuk membongkar dan mencabuti pagar laut yang terbuat dari bambu, antusias warga nelayanpun gembira akan sikap pemerintah. Semua Headline diseluh media yang ada diIndonesia, tak terkecuali media asing juga turut menerbitkan tayangan perkembangan pembongkaran pagar laut.
558 Siswa SMA Ikuti Seleksi Paskibraka Tingkat Kota Tangerang Tahap II
Bupati dan Wakil Bupati Terpilih di Jawa Barat Berikut Nama-nama yang akan Dilantik 20 Februari..
Pemkot Serang DPRD Bentuk Pansus Raperda Tentang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak..
PJ Sekda Kota Serang Selamat dan Sukses Tingkatkan Inovasi Prestasi MTQ Hingga Nasional
Forum Rencana Kerja Tahun 2026, PJ Sekda Kota Serang Support Visi Misi Wali Kota Baru



