Dikeluhkan Banyak Warga, Jalan Raya Tawangharjo Grobogan Rusak Parah. Tahun 2024 Bakal di Gelontor Banprov Sebesar Rp 12 Milliar

GROBOGAN – Dampak dari banyak dikeluhkan banyak warga, pada akhirnya Komisi C DPRD Grobogan kini melakukan tinjauan jalan rusak parah yang tepatnya menuju area wisata religi makam Ki Ageng Tarub, Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan.
Data yang dihimpun, tinjauan panjang jalan yang akan dibangun sepanjang 2,6 kilometer dengan lebar lima meter tersebut terkait nantinya pembangunan yang akan dibangun pada tahun depan berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov) 2024 mendatang dengan usulan anggaran prioritas yang diajukan mencapai sebesar Rp 12 miliar.
Pembangunan jalan tersebut menjadi perhatian karena sudah belasan tahun jalan tidak diperbaiki. Sehingga para wisatawan banyak mengeluh karena jalan rusak dan tidak ada perbaikan.
Kabid Jalan Jembatan Dinas PUPR Grobogan Erry Subagyo mengatakan, jalan Tawangharo-Tarub sudah dijadikan sebagai prioritas utama nomor satu dimasukan dalam anggaran 2024. Usulan tersebut sudah dimasukan dengan menggunakan dana Baprov Jateng.
”Sudah kami ajukan dan masuk program prioritas pembangunan jalan tahun 2024 mendatang,” terangnya.
Baca juga: Sempat Viral di Medsos, Jalan Raya Solo-Purwodadi Yang Rusak Parah Banyak di Keluhkan Warganet
Saat dikonfirmasi awak media, Anggota Komisi C DPRD Grobogan Sumarli, Sriyanto yang terjun langsung bersama Dinas PUPR Grobogan serta Kadus Tarub Daroji yang meninjau lokasi menyampaikan jalan Tawangharjo-Tarub merupakan penyerapan aspirasi sekaligus melihat secara langsung di lapangan. Dalam keluhan warga setempat, jalan utama untuk akses wisata religi belum ada perhatian banyak yang rusak dan perlu segera diperbaiki.
”Tadi saya datang bersama Dinas PUPR Grobogan. Jalan itu (Tawangharjo-Tarub) akan diperbaiki tahun depan menggunakan dana Banprov Jateng,” kata politisi dari Partai Hanura ini.
Adanya pembangunan jalan tersebut diharapkan wisata ke Kabupaten Grobogan semakin menggeliat. Sebab, infrastruktur semakin baik. Dimana dalam pembangunan jalan tersebut menjadi lebar menjadi lima meter. Saat ini jalan tersebut hanya mempunyai lebar empat meter. Jika ada mobil lawan arah maka salah satunya harus berhenti.
Begitu juga ketika ada peziarah dengan bus besar, maka jalan tersebut menjadi macet. Kemudian bahu jalan juga terlalu tinggi dan tidak merata. Sehingga bisa membahayakan bagi pengguna kendaran jika tidak berhati-hati.