Beranikah APH dan Muspika Menindak Pemain Besar Pengolahan Emas Ilegal di Ciguha?

Julukan "orang kuat" terhadap pemain utama dan (mungkin) yang terbesar tambang serta pengolahan emas ilegal di area PT. Antam UBPE Pongkor dan di Ciguha, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, mulai terbukti.
Hal itu disampailan oleh Staf Ahli Lembaga Aliansi Indonesia, Muhammad Safei, Kamis (01/06/2023).
"Pertama saya ucapkan selamat memperingati Hari Lahir Pancasila. Semoga bukan hanya diperingati secara seremonial, namun juga ditanamkan kembali falsafah dan ideologi bangsa itu ke dalam jiwa kita masing-masing," ujarnya membuka pembicaraan.
Berikutnya dia menyatakan kekagumannya terhadap sosok yang kerap disebut sebagai "orang kuat" di balik bisnis tambang dan pengolahan emas ilegal di wilayah tersebut di atas.
Baca juga: Air Kali Cikaniki Kembali Keruh, Warga Kecamatan Nanggung Minta Muspika Bertindak Cepat
"Bagi saya pribadi yang bersangkutan bukan sekedar `orang kuat` tapi juga orang hebat, setidaknya untuk skala lokal di Bogor dan khususnya di sekitar gunung Pongkor. Itu harus diakui," ujarnya.
Penilaiannya itu didasari dengan kenyataan bahwa usahanya di Ciguha maupun di lokasi yang disebut Cepu dan Pasir Jawa sama sekali tak tersentuh hukum, meski terpantau masih aktif dan lebih dari cukup informasi bagi aparat maupun PT. Antam jika mau menindak.
"Itu hanya sebagian parameter betapa hebatnya beliau. Belum lagi melihat kenyataan bahwa dalam posisi sedang disorot pun beliau masih bisa mengumpulkan sejumlah pejabat dan tokoh dalam suatu acara, jadi semacam `show of force` (unjuk kekuatan - red). Luar biasa pengaruh dan magnetnya," imbuhnya.
Baca juga: Pungli Tambang Rakyat di Manokwari Mencatut Nama DPP Aliansi Indonesia
Dia menambahkan bahkan ada sebagian oknum aparat yang terkesan seolah menjadi "humas" bagi yang bersangkutan dengan menonjolkan prestasi dan sumbangsihnya bagi masyarakat melalui publikasi.