Bangkitkan minat membaca, INFOHUM TEDUH gandeng komunitas atau organisasi yang sejalan

Berawal dari kesamaan minat kegemaran membaca buku dan menulis, beberapa orang mahasiswa sekolah vokasi program studi Informasi dan Hubungan masyarakat Universitas Diponegoro tergerak untuk menularkan hal serupa di masyarakat, bersama komunitas literasi.
Mereka adalah Dava Octoreno, Safa laily, Syifa Khalisa, Putri Imaniar, Anggun Septiana, Ekayani Dessy, Sara Arna, Siti Nurhaliza, dan Ivan Octavian, inisiator komunitas kecil INFOHUM TEDUH.
Mereka menilai bahwa potret literasi dan minat baca di Indonesia, khususnya di Kota Semarang, masih tergolong rendah. Mereka juga menemukan kecenderungan masyarakat kurang menyukai aktivitas membaca.
Hal ini karena dampak era digital yang semakin mengikat manusia dengan gadget.
Selain itu, tidak banyak orang yang mau mendiskusikan buku setelah selesai membaca. Apalagi konsisten untuk menulis.
”Awalnya, kita sering ngobrolin seputar literasi. Karena, ada kesamaan visi, akhirnya memutuskan untuk bikin komunitas bareng. Minimal, target kami adalah orang jadi biasa aja liat orang lain membaca buku dalam kondisi apapun. Nggak ada pikiran untuk mencibir,” jelas Dava saat dihubungi via Whats App pada Senin (27/05/24).
"Orang yang gemar menulis, otomatis juga gemar membaca. Jika tidak, maka akan terlihat dari sisi kualitas tulisannya" ujar Putri Imaniar menambahkan.
Setelah resmi terbentuk pada Mei 2024, Komunitas INFOHUM TEDUH mulai aktif untuk membuat beragam konten terkait literasi seperti penulis, buku, penerbit, hingga tips dan trik membaca. Publikasi konten dilakukan melalui media INSTAGRAM, FACEBOOK serta media sosial lainnya. Juga mewadahi masyarakat luas untuk mengirim tulisan apapun terkait literasi dan menyelenggarakan diskusi terbuka yang mengundang penulis-penulis asal Semarang.
”Semua kami lakukan untuk apresiasi dan pengenalan karya kepada publik dan mengisi kekosongan di jalur apresiasi itu,” terang Dava Octoreno.







