Gelar Dialog Publik, Himalaya dan Karang Taruna Malbar Mengajak Pemkab Lutra Bertengkar Pikiran

Luwu Utara - Himpunan Mahasiswa Malangke Raya ( Himalaya ) berkolaborasi dengan Karang Taruna kecamatan Malangke Barat menggelar dialog publik dengan mengangkat tema " Strategi Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat " di Gedung pertemuan Desa Baku - Baku Malangke Barat, sabtu ( 03/08/2024 )
Kegiatan ini dipandu langsung oleh salah satu aktivis muda Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ) Rival Renaldi, S.H., sebagai moderator yang juga merupakan mantan ketua Himpunan Mahasiswa Malangke raya dan saat ini menjabat sebagai ketua Karang Taruna kecamatan Malangke Barat kabupaten Luwu utara
Pengantar sebagai pembuka kegiatan Rival Renaldi, S.H., mengatakan bahwa kegiatan ini kita laksanakan atas dasar masalah sosial dari dampak banjir yang terjadi, infrastruktur yang kurang maksimal serta problem para petani di kecamatan Malangke Raya terutama terhadap bibit jagung, padi, sawit serta kelangkaan pupuk bersubsidi
Mendasar pada masalah diatas menjadi landasan kuat bagi kita bersama, agar yang berwenang dapat memberi solusi yang tepat dan efektif sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat sebagai wujud peningkatan kehidupan menuju tercapainya kesejahteraan," ucap Rival.
Dialog Publik ini dengan menghadirkan tiga narasumber dari Pemerintah kabupaten Luwu Utara, yakni kepala Dinas PUPR, Muharwan, S.Pi., M.Si., Kepala Pelaksana BPBD, Muslim Muchtar dan Kepala Dinas Pertanian, Made Sudana.
Pemaparan materi pada kesempatan pertama dimulai dari kadis PUPR, Muharwan, dalam materinya memaparkan bahwa kurang lebih 350 kilo meter jalan yang ada di kecamatan Malangke Raya menjadi perhatian pemerintah khususnya infrastruktur, jalan yang dimaksud adalah jalan yang menghubungkan antara Desa ke Desa serta dari Desa menuju kecamatan Malangke dan Malangke Barat maupun Menuju kecamatan yang lain
Kemudian dari sisi sungai, infrastruktur sumber daya air yang mengalir di kecamatan Malangke dan Malangke Barat adalah sebanyak dua puluh lima sungai, dan tiga sungai besar diantaranya, sungai Masamba, sungai Baliase dan sungai Rongkong yang tentunya sangat membahayakan kedepannya disebabkan, karena berpotensi terjadi sedimentasi yang cukup besar
"Banjir yang sering menimpa di Malangke raya ini merupakan salah satu fokus perhatian dari adik adik Himalaya dan karang taruna agar kiranya pemerintah dapat menangani secara maksimal" olehnya itu pemerintah tentunya tidak dapat bekerja sendiri karena ini bahagian dari sebuah komponen yang membutuhkan keikutsertaan dalam rancangan infrastruktur berbasis masyarakat," jelasnya.
Pada kesempatan yang kedua Muslim Muchtar selaku Kepala Pelaksana BNPB, memaparkan materinya yang mana sebelumnya telah melantik pengurus Himalaya terpilih priode 2024-2025
"Dalam materinya, ketika berbicara tentang penanggulangan bencana maka aturan dasarnya adalah undang undang nomor 24 tahun 2017, Dimana bencana dapat kita definisikan sebagai sesuatu yang dapat merusak tatanan dalam rangkaian peristiwa yang nyata, dan mengganggu kehidupan masyarakat, terjadinya bencana itu kita tidak boleh menyalahkan orang perorang tetapi itu satu rangkaian akibat faktor alam yang disebabkan oleh hujan khususnya yang berkaitan dengan banjir, pungkasnya.
"Tiga jenis bencana yang sering terjadi diantaranya, bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial, jika bencana terjadi, maka tentunya menjadi tanggung jawab bersama, tanggung jawab pemerintah, tanggung jawab masyarakat secara umum, termasuk mahasiswa dan tanggung jawab dunia usaha
Lanjut, Muslim Muchtar menambahkan Bahwa banjir yang terjadi di malangke itu disebabkan karena tingginya curah hujan saat ini dan akibat dampak dari banjir bandang tahun 2020 yang membawa sedimentasi yang menyebabkan terjadinya pendangkalan dibeberapa sungai sehingga untuk penanganannya diperlukan normalisasi sungai
Terkait normalisasi sungai tersebut pihak BNPB telah menyampaikan kepada Dines PUPR, namun permasalahan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, ada tahapan yang harus kita lalui karena saat ini kita tersendat disektor pendanaan," urainya.
Lanjut pada narasumber yang ketiga, kepala Dinas Pertanian pada kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Peternakan, Kaswanto. Menjabarkan, sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan di sektor pertanian kabupaten Luwu Utara khususnya kecamatan Malangke Barat, dari 80 % penduduk Luwu Utara berkecimpung disektor pertanian, menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah Daerah dan seluruh lapisan masyarakat serta stakeholder satuan tergabung dalam urusan pertanian
Prioritas pembangunan kabupaten Luwu Utara melalui sektor pertanian bertujuan untuk melindungi kerusakan kerusakan atau kepunaan produk pertanian sehingga produk pertanian harus kita utamakan dalam memberikan atensi," tuturnya.
"Kaswanto lanjut menjelaskan bahwa untuk memperluas Basis produk pertanian kami telah melakukan pemetaan wilayah yang bertujuan untuk mengetahui, wilayah mana saja yang cocok untuk tanam sawit, kakao dan peternakan, dalam hal itu tentunya kita telah melaksanakan study kelayakan disetiap kecamatan berdasarkan situasi dan kondisi iklim, dataran, ketinggian serta gunung
" Kemudian dinas pertanian meningkatkan ketersediaan infrastruktur dengan mengupayakan pengadaan bantuan Melalui permohonan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, agar sebisa mungkin dapat merealisasikan permohonan masyarakat menuju tercapainya kesejahteraan," pungkasnya.
Pada sesi tanya jawab Rival Renaldi, memberikan kesempatan kepada Hasri selaku ketua umum Himalaya menekankan kepada pemerintah daerah Luwu Utara agar lebih serius menangani banjir yang menimpa kecamatan Malangke Raya, jika tidak maka dampak perekonomian terhadap masyarakat dibeberapa Desa semakin menderita, hilangnya mata pencaharian serta sarana dan prasarana akan semakin rusak.
Hasil menguraikan beberapa kerusakan sarana dan prasarana yang merupakan aset kecamatan Malangke Raya, salah satunya adalah Aspal Beton yang ada di Desa Pattimang pada titik tertentu, bahagian bawa aspas beton sudah terkikis, jika pemerintah tidak bertindak cepat maka aspal beton tersebut berpotensi terjadinya kerusakan (patah) maka penderitaan Masyarakat pattimang semakin menderita,"ringkas ketua Himalaya terpilih.
"Hasril, mahasiswa jurusan sosial politik ini menambahkan bahwa, berkat adanya kegiatan dialog Publik yang dilaksanakan oleh Himalaya berkolaborasi dengan karang taruna yang dipimpin oleh Rival Renaldi, sehingga melahirkan solusi langsung atas respon dari pemerintah daerah kabupaten Luwu melalui dines PUPR," tutupnya.
Hasil dari dialog Publik ini melahirkan nota kesepakatan yang tertuang beberapa poin melalui rekomendasi sebagai beriku:
1.Pembenahan jalan
alternatif Tanete
lampe - Balakala - SDN
Mattirowalie
2.Pemda berkoordinasi
dengan balai besar
terkait normalisasi dan
optimasi sungai serta
pembuatan tanggul dan
talud
3.Mengusulkan
penambahan alat berat
untuk optimasi dan
normalisasi sungai
4.Minggu 04/08/2024
akan ada alat berat/
Grader stanbay di
Tanete Lampe, dan
material segera
menyusul
Turut hadir pada kegiatan ini, sekretaris Satpol PP yang selalu koperatif dalam mengawal kegiatan yang berkaitan dengan pemerintah kabupaten Luwu Utara, ketua BPD, Sekretaris Desa Baku-Baku, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, para Pemuda dan pelajar tingkat SMA. (Tandi/Ady Gr)


