Pendangkalan Muara Palangpang Ciwaru Ancam Aktivitas Nelayan, Ketua LGS DPW Jawabarat Desak Penanganan Serius dari Pemprov Jabar

 
Sabtu, 31 Mei 2025  18:40

aliansinews.id - Sukabumi, Kondisi pendangkalan yang semakin parah di Muara Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, kini menjadi ancaman serius bagi aktivitas nelayan setempat. Pendangkalan ini dikhawatirkan akan menyatukan daratan antara muara dan Pulau Mandra Kaya yang sebelumnya dipisahkan oleh aliran laut, sehingga mempersempit bahkan menutup jalur keluar-masuk perahu nelayan.

Menanggapi situasi tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Garuda Sakti (LGS) Jawa Barat, Pupung Puryanto, meminta pemerintah segera turun tangan. Ia menilai, jika tidak segera ditangani, kondisi ini tidak hanya akan melumpuhkan perekonomian warga, tetapi juga berpotensi memicu ketegangan sosial di masyarakat pesisir.

“Kami mendesak agar pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah segera mengambil langkah konkret. Jangan sampai nelayan kesulitan mencari nafkah karena akses muara tertutup. Ini masalah serius,” tegas Pupung dalam pernyataan resminya, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Pupung, solusi jangka pendek seperti pengerukan muara harus segera direalisasikan untuk membuka akses pelayaran nelayan. Di sisi lain, ia juga mendorong pemerintah menyusun strategi jangka panjang guna mencegah terulangnya pendangkalan serupa di masa mendatang.

Pupung juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di kawasan Muara Palangpang yang termasuk dalam area Geopark Ciletuh, sebuah kawasan konservasi nasional yang telah diakui secara internasional.

“Muara Palangpang merupakan titik vital di kawasan Geopark Ciletuh. Jika pembangunan tidak diimbangi dengan perlindungan lingkungan, ekosistem dan mata pencaharian warga akan terancam. Kami harap ada sinergi nyata antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam menjaga wilayah pesisir ini,” tambahnya.
Kekhawatiran serupa juga disuarakan oleh warga sekitar. Seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya menyatakan keputusasaan atas lambannya penanganan dari pihak berwenang.

“Kami sudah terlalu sering diberi janji. Tapi sampai sekarang, tidak ada tindakan nyata. Kalau tahun ini tidak ada pengerukan, bisa dipastikan kami tidak bisa lagi melaut. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi soal hidup atau mati,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, DPW LGS Jawa Barat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk segera merealisasikan program pengerukan muara dan pembangunan pelabuhan nelayan seperti yang telah dijanjikan sebelumnya.

Warga dan para nelayan kini berharap tindakan nyata segera dilakukan sebelum dampak dari pendangkalan ini menjadi semakin luas dan sulit dikendalikan.

Berita Terkait